Desa di Indonesia Ini Penghasil Durian Terbaik di Dunia?
- VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id - Jeni tampak bahagia. Siang itu lelaki berumur 42 tahun yang menetap di Dusun Tua, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Provinsi Kalimantan Barat, baru saja mendapat juara satu kontes durian unggulan terbaik.
Awalnya petani durian itu tak menyangka jika ia akan mendapatkan juara pertama. Sebab, ada sekitar puluhan orang ikut dalam Kontes Durian itu.
Saat ditemui VIVA.co.id seusai kontes, Jeni, menuturkan, ia mempunyai puluhan pohon durian. Namun, uniknya, Jeni, tak pernah memupuk durian. Namun, ketika panen durian tiba hasilnya sungguh luar biasa.
Dari situ, Jeni dapat omzet puluhan juta rupiah.
“Ada 75 pokok durian saya tanam sudah puluhan tahun. Saya sekali panen dapat Rp43 juta. Setahun dua kali panen. Dua hektare saya tanam pokok durian. Saya jual ke Malaysia karena harga durian di Malaysia lebih mahal harganya,” tuturnya, Selasa, 18 Agustus 2015.
Jeni mengaku, selama ini perhatian pemerintah setempat sangat minim.
“Ini murni kita sendiri yang tanam. Enggak ada pernah dapat apapun penyuluhan dari pemerintah di sini,” kata Jeni.
Dia menjelaskan, durian di wilayahnya, yang dikenal sebagai durian Balaikarangan, memang sudah terkenal sejak lama. Maka tak heran, jika ada kontes durian di desanya, maniak durian dari seluruh Indonesia, tak pernah absen.
Jeni berkata, durian yang ia tanam adalah jenis durian susu dan durian tembaga.
“Yang terkenal durian di sini namanya Durian Tembaga,” ujar Jeni.
Petani durian lainnya, Arifin (44), mengaku memiliki ratusan pohon durian. “Ada 300 pohon durian. Tumbuh secara alami, enggak pernah dipupuk," kata dia.
Petani durian Balaikarangan mengaku lebih suka menjual durian hasi panen ke Malaysia daripada pasar lokal. Alasannya, tentu saja karena harganya yang lebih mahal. Di Malaysia, durian dibanderol Rp50 ribu sementara di pasar lokal, durian hanya dihargai Rp20 ribu.
Nomor satu di dunia
Melihat potensi durian terbaik dunia ada di Indonesia Yayasan Durian Nusantara, diwakili DR Mohamad Reza Tirtawinata, menyatakan akan memaksimalkan potensi tersebut.
“Uniknya durian di sini tidak dirawat, tapi, kualitas nomor satu di dunia," ucapnya.
Namun, Reza menyayangkan jumlah kebun durian yang masih sedikit. ”Itu sangat disayangkan. Kita harus membuat kebun durian di Balaikarangan. Kita harus perbanyak durian Balaikarangan ini. Ini potensi wisata luar biasa sebenarnya,” kata dia.
Sementara itu, penikmat durian, Odjie, mengaku puas setelah menyantap lahap duria Balaikarangan.
“Rasanya segar sekali. Saya suka buah durian yang sudah dimakan tupai. Rasanya luar biasa, tiada lain,” kata Odjie, maniak durian asal Papua.