Barang Langka Ribuan Tahun Ini Dilelang

Gelang Raja Viking
Sumber :
  • reuters

VIVA.co.id - Bagi beberapa orang, benda kuno merupakan sesuatu yang sangat berharga. Tidak sedikit dari mereka yang mencarinya hingga ke pelosok negeri, kemudian dijadikan koleksi pribadi. Seperti yang dilakukan Elizabeth Jane Howard, novelis yang dikenal lewat buku tentang Perang Dunia II: The Chronicles Cazalet.

Novelis yang berpulang pada 2014 di usia 90 tahun ini, menjadi kolektor perhiasan kuno dari beberapa negara bersejarah. Seperti Yunani, Mesir dari Romawi. Kecintaannya terhadap perhiasan kuno terlihat dari salah satu koleksinya yang berusia 3500 tahun.

Dilansir dari Dailymail, Howard sangat memuja perhiasan bersejarah. Secara rutin, ia selalu mengabadikan koleksinya tersebut lewat sebuah gambar. Kini seluruh koleksinya dilelang, dengan harapan, harganya bisa mencapai 20ribu poundsterling atau setara Rp383 juta.

Madeliene Perridge, kepala barang antik di Bonhams mengatakan Elizabeth Jane Howard tidak seperti kolektor umumnya, yang senang untuk menampilkan koleksinya. Pandangan Howard, perhiasan seharusnya untuk digunakan. "Ia memiliki minat yang besar untuk mengenakan perhiasan bersejarah yang telah digunakan wanita ribuan tahun lalu," katanya.

Ada 9 bagian yang akan dilelang di rumah lelang Bonhams, London. Termasuk cincin, gelang, liontin dan anting. Ada yang paling mencolok, yakni gelang emeas Romawi yang terbuat dari tiga kabel emas dipelintir menjadi desain spiral. Gelang ini diawali dengan tawaran harga Rp95 juta.

Selain itu, sepasang anting-anting emas Helenistik yang diperkirakan berusia 2400 tahun, diharapkan bisa dijual 2ribu pound atau setara Rp38 juta.

Ada pula lionton emas yang menggambarkan Aphrodite dan Eros, dewa-dewi cinta Yunani yang dikenakan di atas bahu kanannya. Perhiasan paling tua adalah sepasang cincin Mesir berambut emas yang telah tanggal ke suatu tempat, pada 1550-1295 SM.

Howard lahir tahun 1923, ia memulai kariernya sebagai aktris dan model. Ia meraih ketenaran di tahun 1950 ketika debutnya The Beautiful Visit, memenangkan John Llewellyn Rhys Prize.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]

(ren)