Cara Komik Indonesia Bertahan dari Serbuan Jepang
- Facebook/re:ON comics
VIVA.co.id – Chris Lie, komikus Indonesia yang juga pendiri komik re:ON mengaku perjuangannya kini cukup berat melawan komik-komik dari Jepang. Terlebih setelah pertemuannya dengan Duta Besar Jepang beberapa waktu lalu, ia mendapati kabar akan banyak majalah komik yang serupa dengan dibuatnya masuk ke Indonesia.
“Market di Indonesia itu salah satu yang paling besar. Tahun ini akan ada sekolah manga dan anime juga. Tentu itu tantangan paling besar bagi komik Indonesia,” ujar Chris saat berbincang dengan VIVA.co.id beberapa waktu yang lalu.
Strategi harus dibuat sedini mungkin untuk menahan "serangan" tersebut. Ia dan tim memutar otak agar re:ON berbeda tema cerita dari yang disuguhkan negeri Sakura. Sebisa mungkin mereka mengangkat kehidupan sehari-hari, namun tetap asik dibaca oleh remaja dan punya nilai edukasi.
“Sementara itu, waktu kami nggak ambil fantasi, kami akan bermain di tema sehari-hari. Seperti komik Math, yang membahas cerita detektif yang memecahkan kasus lewat hitungan matematika,” kata Chris.
Sisanya tinggal meraih masa sebanyak-banyaknya. Pameran dan peluncuran buku yang dihadiri komikus juga cosplayer dinilainya aktif menjaring pembaca, baik pembaca baru maupun yang sudah lama untuk mempererat ikatan di antara mereka.
“Nanti tanggal 25 dan 26 April, kami akan adakan acara di Margo City, Depok dan itu bebas biaya serta ada pertunjukkan musik juga. Pengunjung bisa lebih dekat dan kami adakan live show dari cerita yang ada di komik re:ON,” katanya. (art)
Baca juga: