Kisah Sepotong Donat, Panganan Favorit Dunia
Kamis, 22 Januari 2015 - 13:32 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Donat. Panganan yang terbuat dari adonan roti goreng ini begitu akrab di lidah kita. Saat ini donat telah masuk di kehidupan sehari-hari masyarakat dunia sebagai panganan manis yang membuat siapapun ketagihan. Tapi tahukah Anda bahwa panganan berlubang ini memiliki sejarah yang cukup panjang?
Ya, donat identik dengan Amerika Serikat yang memang merupakan tempatnya berasal. Menurut antropolog, Paul R. Mullins, donat pertama kali ditemukan di buku resep masak AS pada tahun 1803 silam, tetapi tidak pernah diketahui siapa orang yang pertama kali menciptakan panganan favorit dunia itu.
Terdapat sejumlah teori tentang asal muasal donat. Salah satu yang cukup terkenal ialah seorang pria asal AS, Hanson Gregory yang mengklaim telah menemukan donat pada tahun 1847 di atas kapal laut yang membawa kapur untuk diperdagangkan.
Kala itu, usianya masih 16 tahun dan ia tidak menyukai roti goreng berbentuk bulat pipih yang berminyak. Gregory kemudian menekan bagian tengah donat dengan menggunakan tempat merica di kapal. Ia kemudian mengajarkan teknik tersebut kepada sang ibu.
Teori tersebut juga memiliki versi lain yakni Elizabeth Gregory, ibu Hanson Gregory yang gemar membuat oliekoek, roti goreng Belanda. Ia membumbui roti dengan bubuk pala, kayu manis dan kulit lemon. Ia sering membuat roti tersebut untuk dibawa sang anak yang merupakan seorang kapten laut untuk membantunya menghindari kelaparan di perjalanan laut yang panjang.
Hanson Gregory yang tengah mengemudikan kapal ingin menyantap roti buatan ibunya. Karena ia harus menjaga kedua tangan tetap memegang kemudi, ia kemudian menusukkan roti di kemudi kapal agar mudah dijangkau saat lapar. Roti bulat tersebut pun dalam sekejap memiliki lubang di tengahnya.
Imigran Belanda
Namun, teori asal usul donat yang paling umum diyakini adalah kisah donat yang diciptakan oleh seorang imigran Belanda di Amerika Utara. Teori ini didukung dengan fakta bahwa di abad ke-19, donat sering disebut sebagai salah satu jenis oliekoek yang menurut bahasa Belanda berarti kue minyak.
Apapun itu, yang pasti banyak ahli yang berpendapat bahwa pada titik tertentu, di abad ke-19 banyak tukang roti yang mulai menambahkan kuning telur pada resep-resep roti mereka. Itu karena kuning telur membuat adonan roti menjadi lebih kaya. Sayangnya, penambahan bahan ini membuat roti donat tidak matang merata, menciptakan bagian tengah roti yang masih lembek dengan warna pucat.
Akhirnya, mereka menemukan solusinya yakni dengan melubangi bagian tengah donat. Hasilnya tentu saja donat yang sempurna dengan tekstur roti yang renyah secara merata.
Sejak itu, donat perlahan mulai berkembang dari yang tadinya dibuat menggunakan tangan menjadi diproduksi secara besar-besaran dengan mesin. Ialah Adolph Levitt pengungsi dari Rusia yang menciptakan mesin pembuat donat pertama di dunia pada tahun 1920. Mesin tersebut mampu memproduksi 80 lusin donat per jam dan membuat konsumen selalu mendapatkan donat yang fresh dari fryer.
Ketika mesin ini mulai digunakan toko-toko roti, pengunjung tak hanya datang untuk membeli donat, namun rela berdesakan untuk menyaksikan bagaimana donat dibuat dalam sekejap mulai dari masih berbentuk adonan, kemudian berubah menjadi kuning keemasan saat digoreng di dalam minyak sebelum ditarik keluar oleh mesin, ditaburi gula dan didistribusikan kepada mereka.
Kala itu, donat masih berupa roti goreng yang ditaburi dengan gula halus dan belum memiliki varian seperti sekarang.
Donat juga pernah menjadi santapan wajib tentara AS dalam Perang Duna ke-I di mana donat disajikan oleh para relawan perempuan yang dikenal sebagai Doughnut Girls. Seusai perang, banyak tentara yang memilih menyantap donat untuk mengusir depresi pasca perang karena saat itu panganan tersebut cukup murah untuk dibeli.
Negara Punya Donat Khas
Saat ini, donat telah menjadi salah satu jenis roti favorit di dunia. Bahkan hampir setiap negara di dunia memiliki versi donat masing-masing seperti churro di Spanyol dan Meksiko, donat kentang di Indonesia, Visaya di Filipina, Zeppole di Italia, Paczki di Polandia dan masih banyak lagi. Siapapun juga dapat dengan mudah menemukan donat berkualitas di gerai-gerai donat yang setiap tahunnya terus bertambah.
Inovasi pun dilakukan untuk menarik konsumen yakni dengan menambah varian donat mulai dari donat dengan topping beragam seperti coklat, keju, madu, kacang, buah dan sebagainya, kemudian donat tanpa lubang yang memiliki isian krim atau selai hingga donat mini yang ukurannya jauh lebih kecil sehingga lebih mudah disantap anak-anak.
Tak berhenti di situ, inovasi hibrida yang berarti penggabungan dua atau lebih jenis kuliner menjadi sebuah kuliner baru pun dilakukan. Tengok saja sandwich donat yang menggunakan donat sebagai pengganti roti untuk mengapit sayur dan daging. Ada pula cronut yang merupakan singkatan dari croissant donut yakni donat yang dibuat dari adonan pastry Prancis sehingga teksturnya berlapis-lapis dan jauh lebih renyah.
Di Indonesia sendiri, donat Amerika yang dibuat menggunakan mesin pertama kali muncul di tahun 1968 tepatnya di acara tahunan Djakarta Adil yang sekarang disebut Pekan Raya Jakarta.
Kemudian pada tahun 1985, Dunkin'Donuts, merek donat terkenal AS membuka gerai pertama mereka di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat dan terus berkembang menjadi ratusan gerai di berbagai kota di Tanah Air. Ini diikuti dengan kemunculan waralaba donat asing lainnya, membuat donat menjadi salah satu santapan populer di Indonesia.
Donat produksi industri kecil juga semakin berkembang. Jika sebelumnya donat kampung dijajakan oleh penjual keliling menggunakan sepeda, motor atau gerobak, kini donat-donat itu telah menjelma menjadi donat modern yang gerainya telah masuk pusat perbelanjaan modern. Umumnya mereka menjual varian donat kentang yang dibuat dengan mencampur tepung terigu dan kentang halus, menciptakan adonan yang jauh lebih lembut dan wangi.
Kebangkitan donat di Indonesia juga diawali dengan dibukanya gerai donat lokal, J.CO Donuts & Coffee pada tahun 2005 lalu. Dengan mengusung konsep kafe, pengunjung dapat menikmati donat sebagai teman minum kopi. Tak membutuhkan waktu lama, merek ini pun kian populer apalagi dengan semakin banyaknya gerai yang dibuka di seluruh Indonesia. J.CO juga berhasil merambah ke luar negeri dengan membuka cabang di Malaysia, Filipina dan Singapura.
Baca juga: