Mencecap Pedas Mangut Beong Khas Borobudur

Mangut Ikan Beong khas Borobudur
Sumber :
  • iStock
VIVAlife -
Mendengar masakan mangut, pasti kebanyakan orang akan berpkiran ikan lele menjadi bahan utamanya. Selain lele, bisa juga ikan tongkol atau ikan patin yang biasa digunakan memasak mangut. Namun, tidak demikian dengan Warung Mangut Beong yang terletak di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang.


Tak sedikit orang yang belum mengenal ikan beong. Maklum beong ini memang ikan yang hanya ditemukan aliran Sungai Progo. Budidaya ikan ini pun tergolong sulit. Karena ikan beong bisa hidup di kolam yang cukup dalam.  


Bentuk beong bersungut menyerupai ikan lele. Namun, berat beong lebih besar dibanding lele. Lebih enaknya lagi, daging ikan beong lebih tebal dan durinya lebih sedikit dibanding lele. Daging beong lebih empuk dibanding lele. Bahkan kepala ikan beong cukup lezat, rasanya gurih.

Adalah Bu Murni yang telah dua dekade ini merintis warung makan mangut pedas. Sejatinya ia awalnya menjual mangut lele. Tetapi dalam sepuluh tahun terakhir, ia juga menjual mangut beong. Dan masakan mangut beong ini, ternyata lebih digemari oleh para pembeli.

"Sedikit berbeda dengan mangut lainnya. Karena mangut di sini pedas. Bumbu kuahnya sama dengan mangut lainnya, ada lengkuas, jahe, kunyit, kencur, bawang merah dan beragam jenis cabe. Seluruh bumbu itu dimasak dan ditambahi santan kelapa," jelas Bu Murni kepada
VIVAlife.


Dijelaskan Bu Murni, ikan beong sebelum dimasukkan ke dalam masakan kuah itu digoreng terlebih dahulu. Hasilnya, daging ikan itu cukup empuk. Mangut beong ini biasanya disantap dengan nasi hangat dan gudangan. Mangut beong ini tidak amis.


"Harga satu porsi cukup murah yakni Rp15 ribu untuk ekor. Pembeli juga bisa memesan kepala saja dengan harga Rp20- 25 ribu, tergantung ukuran," ungkap Murni.


Lantaran mangut beong Bu Murni ini sangat lezat dan aroma yang mengundang selera, tak salah jika kuliner ini sangat laris. Tak sedikit pula pesohor yang mencoba makanan ini. Seperti mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 Marie Elka Pangestu dan mantan Walikota Magelang.


"Setiap hari bisa menghabiskan 50-70 kilogram ikan beong, " katanya.


Salah satu pembeli dari Yogyakarta, Yuning mengakui bahwa dirinya rela datang jauh ke warung mangut beong karena penasaran dengan kuliner tersebut. Ia pertama kali mendengar kuliner tersebut dari salah seorang temannya.


"Katanya mangutnya itu lain daripada yang lain. Apalagi ini ikannya juga beong yang adanya cuma di Kali Progo. Jadi kian tambah penasaran dengan mangutnya," akunya.


Menurutnya, mangut ikan beong rasanya cukup enak dan sangat pedas. Bahkan, taburan potongan cabai terlihat menumpuk di mangut ikan beong yang semakin menggugah selera.


"Rasanya sangat pedas. Selain pedas, ikannya juga empuk dan tidak amis. Harganya pun murah, pesan tiga porsi plus nasi dan minuman hanya Rp50 ribu," ujarnya.