Di Restoran Ini, Anda Dilayani Kaum Tuna Rungu
Selasa, 5 Agustus 2014 - 04:37 WIB
Sumber :
- Facebook/Signs Restaurant
VIVAlife - Jika berkunjung ke Kanada, pastikan menyempatkan diri mampir ke sebuah restoran unik yang berlokasi di area Yonge dan Wellesley, Toronto. Bukan dekorasi atau menunya yang menarik.
Anda akan dibuat takjub oleh karyawan restoran yang seluruhnya merupakan tuna rungu. Di Signs Restaurant, tuna rungu dipekerjakan sebagai penjaga pintu, petugas waiting list, hingga pramusaji.
“Saya pikir ini sangat menginspirasi. Mewakili seluruh komunitas, kami sangat senang melihat sesuatu seperti ini mulai ada,” ucap Christine Nelson dari Bob Rumball Centre for The Deaf.
Pemilik restoran, Anjan Manikumar mengatakan, ia mendapat inspirasi soal konsep unik itu saat masih bekerja di restoran Markham sebagai pramusaji. Kala itu, seorang pelanggannya tuna rungu.
Pelanggan itu pun harus menunjuk menu yang dipesannya. “Saya merasa ia tidak mendapatkan pelayanan yang layak. Dia tidak mendapatkan sentuhan personal,” ungkap Manikumar dalam CBC.
Restoran Signs menawarkan pelanggan kesempatan untuk mempelajari bahasa isyarat dasar melalui menu grafik yang mereka miliki. Di dinding resto juga dipasang gambar-gambar ilustrasi yang harus dilakukan agar dapat berkomunikasi dengan para kaum tuna rungu.
“Kami berharap pelanggan kami memesan makanan menggunakan bahasa isyarat. Menu kami didesain khusus agar pelanggan dapat melakukan hal itu,” tambah Manikumar.
Ia juga ingin, pelanggan yang datang merasakan pengalaman menyenangkan mempelajari hal baru. Kelak, Manikumar bermimpi restorannya menjadi tempat bertemu dan berkumpul para tuna rungu.
“Saya harap ini mampu membangkitkan harapan di sektor-sektor lain untuk mempekerjakan kaum tuna rungu,” katanya.
Baca Juga :
Anda akan dibuat takjub oleh karyawan restoran yang seluruhnya merupakan tuna rungu. Di Signs Restaurant, tuna rungu dipekerjakan sebagai penjaga pintu, petugas waiting list, hingga pramusaji.
“Saya pikir ini sangat menginspirasi. Mewakili seluruh komunitas, kami sangat senang melihat sesuatu seperti ini mulai ada,” ucap Christine Nelson dari Bob Rumball Centre for The Deaf.
Pemilik restoran, Anjan Manikumar mengatakan, ia mendapat inspirasi soal konsep unik itu saat masih bekerja di restoran Markham sebagai pramusaji. Kala itu, seorang pelanggannya tuna rungu.
Pelanggan itu pun harus menunjuk menu yang dipesannya. “Saya merasa ia tidak mendapatkan pelayanan yang layak. Dia tidak mendapatkan sentuhan personal,” ungkap Manikumar dalam CBC.
Restoran Signs menawarkan pelanggan kesempatan untuk mempelajari bahasa isyarat dasar melalui menu grafik yang mereka miliki. Di dinding resto juga dipasang gambar-gambar ilustrasi yang harus dilakukan agar dapat berkomunikasi dengan para kaum tuna rungu.
“Kami berharap pelanggan kami memesan makanan menggunakan bahasa isyarat. Menu kami didesain khusus agar pelanggan dapat melakukan hal itu,” tambah Manikumar.
Ia juga ingin, pelanggan yang datang merasakan pengalaman menyenangkan mempelajari hal baru. Kelak, Manikumar bermimpi restorannya menjadi tempat bertemu dan berkumpul para tuna rungu.
“Saya harap ini mampu membangkitkan harapan di sektor-sektor lain untuk mempekerjakan kaum tuna rungu,” katanya.