Makanan Dengan Rating Terburuk di Asia Tenggara, Masakan Indonesia Ini Masuk Tiga Besar
- scienceallert
JAKARTA – Awal pekan ini, TasteAtlas merilis makanan dengan rating terburuk se Asia Tenggara. Dari 10 jenis makanan yang ada di Asia Tenggara, makanan Indonesia masuk dalam urutan tiga besar makanan dengan rating terburuk se Asia Tenggara.
Melansir laman TasteAtlas, sistem penilaian ini didasarkan oleh pembaca TasteAtlas dengan serangkaian mekanisme yang mengenali pengguna sebenarnya dan mengabaikan peringkat bot, nasionalis, patriotik lokal dan memberikan memberikan nilai tambahan pada peringkat pengguna yang diakui sistem sebagai orang yang berpengetahuan. Scroll lebih lanjut ya.
Untuk daftar 10 Makanan Asia Tenggara dengan Rating Terburuk hingga 16 Oktober 2023, tercatat sebanyak 21.476 yang telah memilih, 13.811 di antaranya diakui oleh sistem sebagai sah.
Sietem peringkat TasteAtlas tidak boleh dilihat sebagai kesimpulan akhir global mengenai pangan. Tujuannya adalah untuk mempromosikan makanan lokal yang unggul, menanamkan kebanggaan terhadap hidangan tradisional, dan membangkitkan rasa ingin tahu terhadap hidangan yang belum pernah Anda coba.
Berikut ini rangkumannya.
10. Mung Bean Cake, Vietnam
Dessert tradisional Vietnam ini terdiri dari kacang hijau, minyak sayur atau lemak babi, gula, dan perasa untuk membuat kue dengan konsistensi seperti fudge dan tekstur halus.
Kue ini diyakini pertama kali muncul pada tahun 1920-an, dan sejak itu, kombinasi sederhana ini telah mendapatkan status sebagai manisan lokal favorit dan menjadi terkenal di seluruh negeri.
Secara tradisional, potongan bahan tertentu akan dihidangkan bersama dengan secangkir teh hijau atau teh teratai.
9. Yusheng, Singapura
Biasanya disantap saat perayaan Tahun Baru Imlek, yusheng merupakan makanan yang terdiri daeri irisan ikan mentah dan potongan sayuran yang dibumbui dengan tambahan berbagai topping seperti kacang tanah dan biji wijen. Hidangan ini juga dibumbui dengan saus yusheng, yang biasanya terdiri dari saus plum dan minyak wijen.
Asal usul hidangan ini dapat ditelusuri hingga ke Tiongkok selatan. Namun saat ini, terutama sejak hidangan ini dipopulerkan kembali pada tahun 1960-an di Singapura, hidangan ini sebagian besar disantap oleh orang Tionghoa yang tinggal di Singapura dan Malaysia.
Yusheng biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka dalam makan malam dan disajikan dengan cara yang sangat unik. Dalam upacara yang dikenal sebagai lo hei, saat setiap bahan ditambahkan ke piring, orang-orang yang berkumpul di sekeliling meja akan mengucapkan salam keberuntungan dan mengaduk bersama hidangan tersebut.
8. Bukayo, Filipina
Bukayo adalah makanan tradisional Filipina yang terbuat dari potongan daging kelapa muda yang dimasak dalam air kelapa bersama gula merah dan berbagai bumbu. Direbus hingga teksturnya kental, lalu disajikan berbentuk bulat atau pipih. Konsistensinya renyah atau kenyal, bisa dinikmati sendiri atau sebagai pelengkap makanan penutup lainnya.
7. Bun mam, Vietnam
Bun mam adalah hidangan tradisional Vietnam yang berasal dari provinsi Soc Trang. Hidangan ini terdiri dari bihun bun, kuah m?m rasa ikan asin yang difermentasi, cumi-cumi, udang, lele, terong (yang menyerap kuahnya), kue ikan, dan perut babi panggang.
Beberapa bahan yang paling penting termasuk herbal segar seperti rau dang (rumput pahit), gia (tauge), he (kucai), bap chuoi (bunga pisang), keo neo (daun beludru kuning), rau nhut (mimosa air), dan rau muong. Aroma bún m?m sangat kaya dan sering kali menyengat.
6. Raw Blood Pudding (Tiet canh)
Hidangan berwarna merah cerah ini diolah dari darah hewan segar yang dicampur dengan kecap ikan. Basenya kemudian dibumbui dan dimasukkan dengan daging goreng atau panggang sebelum dibiarkan menggumpal.
Jika sudah mengental, dasarnya akan berubah menjadi puding kental bak agar-agar yang kemudian biasanya dihias dengan kacang cincang, ketumbar Vietnam, dan mint.
Hidangan ini secara tradisional disiapkan pada acara-acara khusus, dan meskipun menimbulkan banyak kontroversi karena bahaya menelan bakteri daging, hidangan ini belum dilarang secara resmi.
5. Inipit, Filipina
Inipit adalah makanan penutup populer Filipina yang terdiri dari dua kue bolu yang dipadukan dengan isian krim seperti custard. Meski tersedia dalam banyak versi, kombinasi rasa yang paling umum adalah bolu vanilla dengan isian kentang tumbuk. Ini berasal dari kota Malolos dan ditemukan oleh Salome P.
Saat ini, Inipit adalah salah satu dessert khas paling terkenal yang berasal dari wilayah Bulacan, dan biasanya dijual di toko roti tradisional Filipina.
4. Kinalas, Filipina
Kinalas merupakan hidangan tradisional Filipina yang berasal dari daerah Bicol. Kinalas ini dibuat dengan kombinasi mie, rempah-rempah, otak babi atau sapi, dan potongan daging dari kepala babi atau sapi.
Kuah mie ini disajikan dengan kuah udang berwarna coklat yang terbuat dari udang kering, cuka, bawang putih, bawang merah, kecap, dan kecap ikan.
Kinalas sering kali dihias dengan daun bawang, bawang putih goreng, atau cabai, namun sebagian orang suka menambahkan telur rebus di atasnya. Hidangan ini selalu disajikan dalam keadaan panas, dan namanya diambil dari kata Bicolano kalas, yang berarti menghilangkan daging dari tulangnya.
3. Nasi Tim Ayam, Indonesia
Hidangan ini biasanya diolah dengan ayam, kemudian disebut nasi tim ayam, sedangkan jika ditambahkan dengan jamur shiitake menjadikannya disebut nasi tim ayam jamur. Untuk nasi tim ayam, ayamnya biasanya dibumbui dengan kecap dan bawang putih dan diletakkan di dasar mangkuk, bersama dengan sedikit kaldu ayam. Kemudian nasi ditaruh setelahnya kemudian dikusus hingga matang.
Terkadang, telur rebus diletakkan di dasar mangkuk bersama ayam. Hidangan ini selalu disajikan panas, itulah alasan mengapa nasi tim ayam dianggap sebagai makanan yang menenangkan.
Karena teksturnya yang lembut dan rasa yang sedikit hambar, nasi tim ayam cocok untuk anak kecil.
2. Balut, Filipina
Balut adalah makanan yang populer, dan dapat ditemui di mana-mana mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran kelas atas. Balut adalah telur bebek yang telah direbus, dibuahi, dan diinkubasi. Secara tradisional, embrio yang dimasak dikonsumsi langsung dari cangkangnya.
Balut dianggap sebagai afrodisiak yang biasanya dipadukan dengan bir dingin sebagai pendampingnya. Hidangan ini bisa dibumbui dengan cabai, bawang putih, cuka, garam, jus lemon, merica bubuk, dan daun mint. Bisa juga dimasak dalam omelet atau digunakan sebagai isian kue kering.
1. Fried Spider (A-ping), Kamboja
A-ping ini mudah di temui di kota Skuon di Kamboja. Makanan ini cukup populer di kota tersebut setelah insiden kelaparan yang terjadi di kota tersebut. Di tahun 1970-an warga setempat yang kelaparan harus beradaptasi dan mengonsumsi a-ping ini untuk mengisi perut mereka dan berlanjut hingga saat ini. Tak heran jika kota ini dikenal dengan sebutan Spider Town atau Spiderville.
A-ping ini merupakan laba-laba (biasanya tarantula) yang dilapisi tepung roti dan digoreng dalam minyak panas. Kemudian disajikan dengan bumbu lokal segar di atas nasi atau mie. Rasa a-ping ini digambarkan sebagai persilangan antara ikan cod dan ayam. Namun untuk konsumsi ini, konsumen diperingatkan untuk tidak menggigit bagian perut, yang berisi organ dalam dan cairan tubuh laba-laba yang membahayakan.