10 Makanan Pengganti Beras yang Bikin Diet Sukses

JAKARTA  – Beras adalah sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar penduduk di dunia, khususnya di Asia. Namun, ada beberapa alasan seseorang mungkin ingin mencari pengganti beras, baik untuk variasi diet, alasan kesehatan, atau kebutuhan diet khusus. Berikut ini kami rangkum sejumlah daftar makanan yang bisa dijadikan alternatif pengganti beras.

1. Quinoa

Ini adalah biji-bijian asal Amerika Selatan yang kaya akan protein, serat, dan berbagai mineral. Quinoa adalah salah satu sumber karbohidrat yang juga mengandung semua asam amino esensial, membuatnya menjadi sumber protein yang lengkap.

2. Cauliflower (Kol Bunga)

Kol bunga yang dihancurkan hingga halus bisa menjadi alternatif beras yang rendah kalori dan karbohidrat. Ini biasa disebut "nasi kol" dan populer di kalangan penganut diet rendah karbohidrat.

Baik dalam bentuk biji-bijian utuh maupun dalam bentuk bubur, jagung bisa menjadi pengganti beras yang lezat. Selain itu, juga bisa dijadikan nasi jagung.

Barli memiliki tekstur yang sedikit kenyal dan rasa yang khas. Selain itu, barli kaya akan serat, terutama beta-glukan yang baik untuk kesehatan jantung.

Meskipun keduanya masih termasuk beras, mereka memiliki profil nutrisi yang berbeda dan lebih kaya serat dibandingkan beras putih.

Millet adalah jenis biji-bijian kuno yang kaya akan serat dan nutrisi. Millet memiliki tekstur yang agak kering dan rasa yang manis.

Dikenal juga sebagai "nasi konjac", ini adalah alternatif beras yang sangat rendah kalori dan karbohidrat. Shirataki terbuat dari konjac, sebuah tanaman asal Asia.

Meskipun namanya mengandung kata "gandum", buckwheat sebenarnya bukan jenis gandum. Ini adalah biji-bijian yang bebas gluten dan kaya akan protein serta serat.

Ini adalah jenis gandum kuno dari Mediterania yang kaya akan protein, serat, dan berbagai mineral.

Dibuat dari konnyaku (sejenis ubi), beras ini hampir tanpa kalori dan karbohidrat. Populer di kalangan penganut diet rendah karbohidrat dan keto.

Mengganti beras dengan salah satu dari alternatif di atas tidak hanya bisa memberikan variasi dalam diet, tetapi juga bisa memberikan manfaat kesehatan yang berbeda. 

Namun, sebelum mengubah komponen utama dari diet kamu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan kamu.