Tanpa Disadari Masak Seperti ini Jadi Penyebab Kompor Tanam Bisa Pecah
- Pixabay
JAKARTA – Kompor tanam kini menjadi jenis kompor yang paling diminati oleh pencinta gaya kompor modern dan minimalis. Pasalnya, kompor tanam membuat tampilan dapur lebih rapi dan modern karena sejajar dengan meja konter dapur.
Selain itu, kompor tanam juga memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan kompor biasa. Namun ada beberapa hal lain yang ternyata membuat masyarakat enggan untuk memiliki kompor tanam. Salah satunya adalah insiden kompor tanam yang pecah.
Lantas mengapa kompor tanam pecah? Brand Manager Rinnai, David Kwee menyebut beberapa kasus kompor tanam yang mengalami pecah atau rusak lantaran penggunaan kompor dengan suhu hingga 300 derajat. Selain itu juga beban yang berlebihan.
“Kompor pecah ada beberapa kasus karena penggunaan untuk memasak dengan suhu di atas 280 derajat bahkan sampai 300 derajat seperti memasak rendang. Kemudian beban melebihi 100kg, kompor tanam ini digunakan untuk konsumsi perumahan bukan komersil,” kata dia dalam press conference peluncuran Pendant Hood Rinnai, di Jakarta Selatan, Rabu 23 Agustus 2023.
Selain itu, celebrity Chef, Norman Ismail mengungkap kompor tanam yang mengalami pecah itu lantaran adanya kesalahan saat melakukan pemasangan. Yang mana sering tidak adanya jarak antara kompor ke dinding.
“Itu harus diperhatikan harus dikasih jarak. Ketika ada uap panas itu enggak kumpul di satu titik jadi ada sirkulasi,” kata dia melanjutkan.
Penyebab lain yang menyebabkan kompor tanam pecah adalah penggunaan kompor bersamaan dengan menggunakan alat masak yang besar.
“Jadi ketutup satu rebus ketupat pakai panci besar, satu rebus daging pancinya sama-sama gede, ketutup terus terlalu lebih lebar dari kompornya. Kalau waktunya tidak terlalu lama aman, tapi kalau sudah agak terlalu lama karena panasnya ngumpul di situ. Bisa sebabkan retak,” ujar dia.
Selain itu, pada saat instalasi diperhatikan apakah sudah memadai atau belum indrastruktunya. Kalau belum kata dia, meski mau masak sedikit bisa pecah.
“Kalau dari infrastrukturnya bukan pecah belah tapi roboh ke bawah. Kalau mau bangun dapur pantry di rumah nanti diperhatikan meja jangan terlalu nge pas sama kompor. Kadang-kadang misal panjang 70 lebar 60 tapi kita cuma bikin top tabel 70 kurang. Jadi sebisa mungkin Lebihin 90 agar leluasa agar ada sirkulasi,” ujarnya.
Untuk memasak sendiri kompor tanam ini ditujukkan bukan untuk memasak dengan beban besar melainkan penggunaan rumahan.
“Selama kita perhatikan waktunya tidak terlalu lama (6-7 jam nonstop). Jumlahnya tidak terlalu besar, karena kompor tanam ini bukan untuk heavy duty tapi lebih ke rumah tangga,” ujar dia.