Bisa Tahan Sampai 2 Tahun, Begini Cara Pilih dan Simpan Daging Sapi yang Benar

Ilustrasi daging.
Sumber :
  • Pixabay/Meditations

VIVA Kuliner – Kuliner berbahan dasar daging sapi memang menjadi hidangan idaman sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain olahan daging dengan rasa khas Indonesia, akhir-akhir ini masakan daging sapi ala negeri Barat seperti steak pun, menjadi favorit karena kelezatannya. Sehingga dalam beberapa tahun terakhir, memasak steak di rumah menjadi sebuah tren gaya hidup di kota-kota besar.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum bisa memilih daging dan menyimpannya dengan benar sehingga daging jadi mudah busuk dan tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama. Yuk, scroll untuk tahu informasi selengkapnya.

"Pemilihan daging pada prinsipnya harus yang berwarna merah tapi bukan yang diberi pewarna ya. Kadang terlalu merah pun bisa jadi ngga baik karena dua hal, yaitu sapinya terlalu tua atau dagingnya ngga beres," kata Alexander Hansen, CEO dan Representatif PT. Subur Arta Utama (SAU), dalam acara Media Launch Event - Experience the Journey of 36° South Beef, di Kawasan Sudirman, Jakarta, baru-baru ini.

Daging yang masih segar selain memiliki warna yang merah juga tidak berbau busuk. Akan lebih baik jika daging tersebut dibeli dari toko yang juga memerhatikan kebersihan dan menjaga kualitasnya. Membeli daging di tempat sembarangan tidak dapat menjamin kualitasnya karena tidak tahu dari mana daging tersebut berasal atau kapan masa produksinya.

Setelah memilih daging dengan tepat, cara menyimpan daging juga tidak kalah penting agar kandungan nutrisi di dalamnya tetap terjaga. 

"Waktu handle daging, hal pertama yang harus diperhatikan adalah proses membawanya dari supermarket sampai di rumah. Pastikan suhu yang baik karena setiap perubahan suhu satu derajat aja, itu mengurangi usia daging selama tiga hari," jelas Alexander.

Setelah membeli daging di supermarket, pastikan untuk segera membawanya pulang di wadah yang tertutup agar tidak terkena debu dan kotoran. Selain itu, pastikan suhu daging tetap dingin agar ketika sampai di rumah daging tersebut tidak berubah bentuk maupun rasa.

"Jadi setelah membeli daging di supermarket pastikan langsung dibawa pulang. Jangan lupa minta es batu karena es itu akan menjaga supaya daging ngga berubah bentuk dan rasa," ujarnya.

Alexander juga menyarankan agar tidak membeli daging dalam ukuran besar untuk langsung dibawa pulang dan dipotong sendiri di rumah. Saat ini, banyak supermarket yang menyediakan jasa potong daging sehingga pembeli bisa meminta agar daging tersebut dipotong sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.

Ilustrasi memasak daging/daging merah.

Photo :
  • Pixabay/agamaszota

"Biasakan jangan membeli daging dalam ukuran yang sangat besar terus langsung dibawa pulang buat dipotong sendiri. Karena ketika daging beku itu dicairkan, nah proses pencairan itu bisa menimbulkan bakteri yang parahnya nanti bisa sebabkan penyakit salmonela," katanya.

Daging yang telah dipotong dan disimpn di dalam freezer harus dicairkan dengan benar sebelum digunakan. Salah satu caranya adalah menaruh daging di bagian bawah kulkas dengan suhu yang stabil agar bisa mencair dengan sendirinya. Pastikan juga daging tersebut tidak bercampur dengan isi kulkas lainnya.

"Saat mau memakai daging beku pastikan dicairkan dengan benar. Untuk daging yang chill itu bisa disimpan selama tiga bulan asal suhunya stabil. Kalau mau frozen bisa di keep sampai dua tahun tapi waktu beli tanya dulu itu dagingnya diproduksi kapan," ujar Alexander Hansen.

Berasal dari Australia Selatan, tepatnya dekat perkebunan anggur Coonawarra yang terkenal akan popularitasnya, peternak sapi 36° South terpacu untuk menciptakan daging berkualitas yang lezat, bertesktur lembut, dan sangat juicy. Hal tersebut menjadikan 36° South sebagai pasangan yang sempurna jika dipadankan dengan anggur merah favorit, menjadikan momen makan bersama keluarga menjadi lebih istimewa setiap saat.

36° South diklaim hasil dari kinerja yang baik dari para peternak Australia Selatan untuk menciptakan daging berkualitas dengan grade MB2 dan MB3+ yang dapat diolah sendiri di rumah dengan harga terjangkau sehingga dapat dikonsumsi harian.