Banyak yang Salah Kira Soal Kebab Turki Baba Rafi
- Dok. Baba Rafi Online
VIVA Kuliner – Kebab Turki Baba Rafi tidak lagi dikelola oleh satu perusahaan saja. Sejak tahun 2017, pionir waralaba kebab di dunia ini dimiliki oleh dua entitas yang tidak saling terkait satu sama lain, tidak terafiliasi, dan tidak ada kolaborasi bisnis sama sekali. Namun, masih banyak yang salah mengira terkait hal ini.
Dua entitas atau perusahaan pengelola Baba Rafi itu adalah PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food) yang didirikan oleh seorang entrepreneur perempuan yaitu Nilamsari dan PT Babarafi Internasional (Babarafi Enterprise) yang dibentuk oleh Hendy Setiono.
SKB Food yang saat ini sedang dalam proses go public dengan melakukan penawaran perdana saham kepada publik (Initial Public Offering/IPO) dipimpin oleh Direktur Utama, Eko Pujianto. Adapun founder Baba Rafi sejak tahun 2003 yaitu Nilamsari menempati posisi sebagai Direktur Pengembangan Bisnis.
”Saya baru berusia 19 tahun ketika Baba Rafi mulai berdiri. Saya adalah founder dan Hendy juga founder. Tidak ada yang co-founder karena setelah itu juga diperjuangkan bersama,” ucap Nilamsari dalam keterangannya, Kamis 21 Juli 2022.
Terbentuknya dua entitas tersebut merupakan konsekuensi atas perceraian pernikahan antara Nilamsari dengan Hendy pada tahun 2017. Sejalan dengan itu, sesuai Putusan Pengadilan dan disepakati bersama, PT Babarafi Indonesia yang sudah berdiri sebelumnya dengan porsi kepemilikan saham 50:50 harus dibubarkan.
Meski begitu, sebagai sebuah brand, Baba Rafi masih boleh dijalankan untuk kepentingan bisnis dengan kepemilikan bersama. Pembagian area pengelolaan Baba Rafi itu juga tertuang dalam putusan Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan No. 1773/Pd. G/2017/PA mengenai pembagian wilayah operasional.
Nilamsari mengatakan, ketika SKB Food berdiri pada 2017, bisa saja tidak melibatkan brand Baba Rafi. Meski begitu, pada akhirnya diputuskan untuk tetap merawat dan terus membesarkan usaha waralaba tersebut mengingat dampak positif yang besar terhadap UMKM Indonesia supaya semakin berkembang, khususnya bidang kuliner, selain tentu saja pertimbangan emosional karena Nilamsari berjuang sejak awal Baba Rafi berdiri.
”Sejarah harus ditulis kembali. Market dibangun lagi. Babat alas lagi. Tidak apa-apa. Sekarang eranya kolaborasi dan saya tidak mungkin berjuang sendiri. Kami di SKB Food memiliki manajemen yang solid dan siap meneruskan dengan lebih baik lagi, berupaya memberikan lebih banyak manfaat kepada para pemegang saham, pemangku kepentingan, dan secara umum kepada bangsa dan negara,” kata dia.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, menambahkan, meskipun masih membawa brand Baba Rafi dan terdapat nuansa UMKM, sejak awal berdiri Perseroan diarahkan untuk melakukan pembenahan internal dalam rangka penguatan fundamental dan tata kelola yang lebih baik serta prudent.
"Langkah ini kami lakukan supaya mindset perusahaan menjadi lebih baik sebagai sebuah korporasi sehingga langkah ekspansi dan strategis lainnya menjadi lebih terukur,” ujarnya.
Lalu apa saja perbedaan antara Baba Rafi di bawah naungan SKB Food dengan Babarafi Internasional?
Kemasan produk
- Packaging Babarafi SKB Food dominan warna kuning, biru, dan pink
- Packaging Babarafi dikelola Hendy dominan warna hitam dan orange
Varian produk
- Baba Rafi SKB Food selain menu standar juga memiliki varian produk seperti kebab full beef chesse, kebab mozzarella, kebab Samyang, kebab Indomie.
- Baba Rafi dikelola Hendy selain menu standar memiliki varian produk seperti kebab kolaborasi dengan Sara Fajira dan Stanley Hao.
Konsep outlet
- Baba Rafi SKB Food selain memiliki konsep gerobakan, booth, dan container, juga memiliki konsep kebab kitchen by Baba Rafi, Baba Rafi Café, Food Truck, dan Mini Booth.
- Baba Rafi dikelola Hendy memilik konsep gerobakan, booth, dan container.
Diversifikasi dan inovasi
- SKB Food mengembangkan food supply dengan memperbanyak stokis atau distributor dan support market food service maupun pabrikasi. Terdapat juga NS Konsulting dan Babaramen.
- Hendy menawarkan bisnis tambak udang Vaname dan lainnya.