Bebek Timbungan, Lezatnya Hidangan Bali Kaya Rempah di Jakarta
- VIVA/Diza Liane Sahputri.
VIVA – Bali selalu memiliki pesona yang tak pernah lekat dari memori para wisatawan, baik itu keindahan alam maupun kulinernya. Salah satu yang nyaris terlupakan namun menjadi hidangan khas Bali nan kaya rempah yaitu bebek timbungan yang hadir di Restoran Bali Timbungan, Sarinah, Thamrin, Jakarta.
Sesuai namanya, menu andalan Bali Timbungan adalah bebek timbungan yang merupakan hidangan Bali tertua menurut naskah kuno Dharma Caruban. Mulanya hidangan ini tersaji di restoran cabang Bedugul dengan nama Bebek Timbungan The Luwus atau Bebek Timbungan Heritage Cuisine.
Selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2016-2018, menu ini memenangkan Best of The Best Balinese Food Festival yang diselenggarakan oleh Trihita Karana Bali Foundations. Pada tahun 2018, Bebek Timbungan memenangkan Melapa-Melapi Awards untuk kategori Best of Taste, Best of Serving, dan Best of Presentation.
Kunci kenikmatan bebek timbungan terletak pada teknik memasak lambat (slow cook) dengan menggunakan bambu dan asap dari api kecil. Slow cook menanamkan rasa secara bertahap, menjadikan makanan matang merata dari waktu ke waktu sambil mempertahankan saripati dan kelembapan bahan makanan.
“Metode slow cook sudah diterapkan di dapur kerajaan di Bali sejak berabad-abad silam. Kami mempertahankan resep kuno. Salah satunya dengan mempertahankan penggunaan bumbu khas Bali basa genep yang terdiri dari 15 macam bahan dan proses pemasakan yang panjang," ujar Owner Bali Timbungan sekaligus Secret Garden Village Group, Billy Hartono Salim, saat konferensi pers, Selasa, 14 Juni 2022.
Hasil akhirnya adalah kesempurnaan cita rasa bumbu Bali, tekstur daging yang lembut, dan tampilan hidangan yang unik. Bebek timbungan ini disajikan di dalam bambu dengan taburan bumbu yang kaya rasa dan begitu nikmat.
"Tak heran menu bebek timbungan adalah cikal bakal bakal berdirinya Bali Timbungan. Tentunya selain hidangan andalan lainnya seperti ayam betutu,” lanjut Billy menjelaskan.
Selain itu, terdapat juga menu Balinese Heritage Cuisine lain yang bisa dinikmati, salah satunya adalah ayam betutu Gilimanuk yang dihidangkan dengan plecing kangkung dan sambal matah. Tak hanya menghadirkan menu otentik, Bali Timbungan juga berupaya melestarikan tradisi megibung, yaitu tradisi makan bersama dalam satu wadah dan duduk dalam posisi melingkar yang penuh dengan nilai kebersamaan.
Megibung sendiri adalah kegiatan menikmati makanan yang dilakukan oleh komunitas atau beberapa orang untuk duduk bersama, berbagi satu sama lain. Bukan hanya perut kenyang yang didapat dari aktivitas ini, tapi sambil makan kita bisa bertukar pikiran dan mengobrol satu sama lain.
Megibung berasal dari kata dasar “gibung” yang berarti kegiatan dilakukan oleh banyak orang yaitu saling berbagi. Tradisi Megibung merupakan kegiatan yang pada mulanya dilakukan oleh masyarakat Karangasem dan menjadi maskot atau ciri khas Kabupaten Karangasem.
VIVA berkesempatan mencicipi hidangan menu megibung yang sarat makna ini. Menu megibung disajikan dalam satu wadah dulang Bali beralas daun pisang. Tentunya, bebek timbungan yang menjadi sorotan dari sajian lezat khas Bali.
Suguhan terdiri dari aneka ragam masakan khas Pulau Dewata yaitu, bebek timbungan, ayam suwir klungkung, sate lilit ikan karangasem, sate bawah pohon jambu, kerang bumbu kedonganan, sudang lepet Singaraja, cumi goreng, udang goreng, urab paku, sup sari segara, hingga bakwan jagung.
Daging bebek timbungannya sangat lembut. Saat ditarik sedikit dengan sendok pun sudah terlepas dari tulangnya. Ketika dimakan, rasanya begitu kaya rempah yang membuat lidah ketagihan. Belum lagi, sajian ayam suwir klungkung yang memiliki paduan rasa nikmat tak terkalahkan.
Untuk sate lilit ikan karangasem, akan lebih enak lagi dicocol dengan pilihan sambal yang tersaji antara lain sambal ulek, sambal matah, dan sambal kesuna cekuh. Paduan rasanya seolah nendang di lidah.
Bagi yang ingin makana laut, tersaji juga di menu megibung ini mulai dari cumi, udang, hingga kerang. Untuk kerangnya, rasanya begitu segar dan paduan bumbu kacangnya sangat menggiurkan. Berbagai makanan laut juga tersaji dalam sup sari segara, di mana potongan cumi dan kerangnya sangat lembut dan segar dengan tambahan ikan patin yang menggugah selera.
Nah, tak lengkap rasanya bila lidah belum mencicipi sajian manis dari makanan penutup. Salah satu yang direkomendasikan adalah pisang panas dingin. Penyajiannya begitu unik, di mana pisang goreng berbalut karamel di atas piring hitam serta tambahan es batu.
Ya, pisang karamel itu dicelupkan 5 detik ke air es lalu campur dengan es krim dan siap dikonsumsi. Rasanya? Paduan panas dingin manis nan segar. Tertarik mengajak keluarga untuk mencicipi menu ala raja-raja Pulau Dewata? Bisa datang ke Bali Timbungan di Sarinah, sebagai salah satu pilihan.