Buka Puasa Lauk Oseng Keong, Nikmatnya Tak Cukup Seporsi
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Buka puasa dengan menu agak ekstrim? Kenapa tidak? Yang penting Halalal Thoyiban..
Cobain ini. Oseng keong khas Rawapening Kabupaten Semarang. Teksturnya yang empuk kenyal dengan bumbu rempah agak pedas, bikin nagih. Satu porsi nasi sepertinya tak cukup menemani lezatnya oseng keong ini.
Kalau mau coba, kedai makannya ada di Desa Muncul Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Persis di depan kolam renang Muncul.
Warungnya tak begitu besar bertuliskan Warung Makan Bu Tun. Tapi yang beli bisa antre panjang kalau pas hari libur. Bahan yang dimasak adalah keong mas yang dikenal sebagai hama padi. Ceritanya dulu, keong ini ramai-ramai dibasmi.
Tapi kemudian dibuang begitu saja. Lalu ada warga yang memanfatkannya sebagai lauk. Dan ternyata enak. Apalagi setelah ada penelitian sebuah perguruan tinggi yang menyatakan keong mas aman dikonsumsi dan punya nilai gizi tinggi.
Salah satu yang mengolah dan kemudian menyajikannya di rumah makan adalah Bu Tun. Di warungnya keong mas diolah menjadi oseng atau pedesan. Menu lainnya oseng keong ini dipadukan dengan pecel dan jadi favorit wisatawan.
"Kita kan menu utamanya sebenarnya belut dan ikan goreng. Kemudian dicoba oseng keong, dan ternyata digemari," kata Pak Sisharyanto, pengelola rumah makan Bu Tun.
Kata Pak Sis, mengolah daging keong mas butuh proses lama agar jadi empuk dan tidak amis. Dagingnya mesti dicuci bersih berkali-kali supaya larit lendirnya.
Lalu kemudian direbus lama sampau empuk dan dipotong-potong seukuran dadu, dan dicuci lagi.
"Kalau nggak gitu keras mas, alot. Jadi harus direbus lama supaya empuk dan bisa dimakan dengan nyaman," ungkapnya.
Bumbu oseng keong kuat di rempah dan pedas. Bumbu disangrai hingga harum, lalu dituana air samoai mendidih. Baru kemudian dimasukkan daging keongnya.
Merebusnya butuh sekitar dua jam. Ketika sudah matang, dituang santan kelapa dan diaduk terus sampai kering.
Penikmat meu keong bisa menyantapnya langsung dengan nasi hangat. Ada juga yang menyatapnya bersama nasi dan sayur pecel.
Harganya terjangkau. Bawa Rp20 ribu saja sudah bisa menikmati seporsi oseng keong plus nasi dan segelas minuman.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno – Semarang