Kenali 3 Jenis Daging Steak Populer, Mana Kesukaan Kamu?

Sirloin steak
Sumber :
  • Hollycow

VIVA – Daging merah yang kerap diolah menjadi steak, memberikan sensasi nikmat dan menggoyang lidah. Akan tetapi, daging steak sendiri terdiri dari beberapa jenis sehingga memberi rasa dan tekstur yang berbeda.

Tak heran, daging steak selalu memberi rasa rindu untuk dinikmati kembali. Untuk jenisnya sendiri, ada tiga yang populer dikenal banyak orang yakni rib eye, tenderloin, dan sirloin. Ketiganya juga memiliki rasa dan tekstur berbeda karena terdapat dari potongan sapi yang khas.

Ketiga steak populer ini sejalan dengan kampanye ‘Steak Fighter’ mengajak konsumen untuk berpartisipasi dan memilih influencer favorit mereka secara daring serta berkesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik.

Pada kampanye yang berlangsung selama 15 Maret hingga 30 Juni 2022 ini, Steak Hotel by HOLYCOW! bekerja sama dengan Martin Natadipraja yang mewakili favorit Wagyu Tenderloin steak, Bara Ilham Bakti Perkasa yang menyukai Wagyu Sirloin steak, dan Muhadkly Acho yang mewakili menu Wagyu Rib Eye steak andalannya. Lantas, apa sih perbedaan dari tiga jenis steak ini?

Rib Eye

Seperti yang mungkin Anda ketahui dari namanya, rib eye steak dipotong langsung dari area tulang rusuk hewan. Secara teknis, potongan ini disebut Spinalis Dorsi. Saat dipotong, tulang rusuknya menempel dan menahan sedikit lemak dari tulang rusuknya. Meskipun lebih berlemak daripada steak lainnya, lemaknya juga memberikan rasa yang luar biasa yang tidak bisa didapatkan oleh penggemar steak. 

Rasanya cenderung lebih kaya dari potongan lainnya, termasuk sirloin. Rib eye adalah salah satu jenis steak terbaik untuk dipanggang, yang membantu mengeluarkan rasa yang kuat dan lezat. Tak heran, Muhadkly Acho, Stand Up Comedian menyukainya.

"Potongan selalu rib eye. Kita nggak terlalu suka kurang lemak, sukanya berlemak. Secara aroma lemak berasa dibanding tenderloin," tutur Acho.

Coba juga memperhatikan betapa luar biasanya marbling pada steak rib eye alias iga. Marbling mengacu pada strip putih tipis yang mengalir melalui setiap potongan ribeye daging sapi. Ini adalah potongan lemak intramuskular. Kandungan lemak terurai selama proses memasak untuk melunakkan daging dan memberikan tekstur yang dikenalnya. Hampir tidak ada potongan daging sapi yang bisa mendekati marmer yang akan Anda lihat pada potongan ribeye.

Sirloin

Kata "sirloin" mengacu pada potongan besar steak yang dipotong menjadi beberapa jenis steak lainnya. Sirloin berasal dari bagian belakang hewan sapi, di belakang tulang rusuknya tetapi di depan area bokong. Area yang sama ini adalah tempat asal potongan T-Bone dan top sirloin. Potongan sirloin seringkali merupakan bagian steak yang lebih ramping, dengan protein tinggi dan kandungan lemak rendah. Makanya, bagian ini disukai food vlogger Bara Ilham Bakti Perkasa alias Tanboykun.

"Sebagai tukang mukbang, menu di Steak Hotel by HOLYCOW saya suka. Dagingnya berkualitas. Makan steak tergantung mood. Pengen ngga berlemak tenderloin, Pengen ada juicy-nya rib eye. Sirloin dia unik, dia paduan ada yang tender dan lemak. Tekstur sirloin beda, dia empuk dan kenyal dari lemak," bebernya.

Meskipun rasanya lezat, potongan sirloin tidak sekuat ribeye karena kandungan lemaknya yang lebih rendah, dan teksturnya juga tidak akan sama lembutnya. Sirloin mungkin merupakan potongan steak tanpa lemak dibandingkan dengan mata iga, tapi sama sekali tidak kering. Top sirloin adalah salah satu potongan sirloin yang paling disukai, dengan tulang dan otot yang lebih keras dihilangkan untuk steak yang lebih empuk dan juicy.

Tenderloin

Tenderloin daging sapi secara luas dianggap sebagai potongan daging sapi yang paling empuk, dan tentu saja yang paling mahal. Ini adalah bagian dari T-bone atau steak daging yang selalu populer, dan filet mignon kelas atas juga berasal darinya. Steak lembut ini cocok dengan pembakaran cepat di atas kompor sebelum selesai di oven. Anda juga bisa memasak tenderloin utuh atau membaginya menjadi daging panggang yang lebih kecil. Steak ini juga jadi andalan Chef Martin.

"Kalau aku tipe makan yang dinikmatinya pelan. Kadang kalau misal lagi pengen makan berlemak, paling suka rib eye. Aku lagi jaga badan juga jadi butuh daging tanpa lemak. Suka banget wagyu tenderloin. Porsinya pas, tenderness-nya ada, fat ada sedikit," terangnya.