Inspirasi di Tengah Pandemi, Kaya Gara-gara Bisnis Roti Kopi
- Instagram Roti Kapiten
VIVA – Menutup akhir tahun 2020, pemerintah telah memberikan kabar baik bila vaksin Covid-19 segera didistribusikan. Hal ini seolah memberi harapan bahwa tahun depan aktivitas akan berjalan normal kembali.
Kabar ini baiknya diiringi dengan bangkitnya masyarakat dari keterputukan. Seperti yang kita tahu, pandemi membuat perekonomian masyarakat dan negara menurun drastis.
Banyak perusahaan yang gulung tikar dan para karyawan yang terpaksa di PHK. Dampak buruk akibat pandemi ini dialami oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan.
Dengan adanya kabar baik ini, membuka jalan bahwa masyarakat bisa bangkit dan kembali memperbaiki perekonomian masing-masing. Tak ada salahnya mencoba peluang berbisnis di tahun 2021 mendatang.
Bisnis yang laris manis sebelum bahkan selama pandemi dan masih bertahan salah satunya adalah makanan. Bisnis makanan memang cenderung laris, selalu dibutuhkan dan menjadi pilihan.
Bila merasa kesulitan memulai bisnis makanan dari nol, bisa pilih cara waralaba atau franchise. Waralaba sendiri merupakan kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.
Waralaba ini cocok untuk pebisnis pemula yang ingin belajar namun bisnis tetap jalan. Sebaiknya pilih waralaba yang banyak peminat, tidak hanya sekadar sedang ngetren saja.
Roti Kapiten menjadi salah satu rekomendasi waralaba yang memberikan banyak keuntungan. Seperti yang kita ketahui, saat ini bisnis gerai roti seperti Roti O atau Roti Boy sudah memiliki gerai tak hanya di stasiun maupun bandara.
Omset yang didapat dari berbisnis roti semacan itu yang buka di stasiun, di pusat keramaian atau stasiun dan terminal, untungnya bisa mencapai Rp35 juta untuk satu gerainya. Menggiurkan, bukan?
Bila biasanya waralaba lain hanya menawarkan paket terpisah, di Roti Kapiten memberikan empat paket bisnis waralaba sekaligus. Mitra tak hanya mendapatkan makanan khas roti kopi saja, tetapi juga mendapat bisnis roti gembong, donat premium dan minuman kopi kekinian.
Roti satu ini terbilang dikenal dan banyak peminatnya di Yogyakarta dan Banjarmasin. Mokhamad Hadi, co-founder Roti Kapiten menceritakan awal mula berdirinya bisnis ini yang ia bangun bersama Andro selaku executif cheff.
Mulanya, mereka berdua berniat membuat bisnis khusus donat dengan segmentasi menengah yang kualitasnya setara dengan J.Co atau Dunkin Donuts.
Setelah melewati pergulatan, akhirnya diputuskan untuk membuat menu baru, yakni roti rasa kopi, roti gembong dan sajian kopi kekinian. Tambahan menu yang belum banyak tersedia ini sebagai pembeda dengan bisnis donat lainnya.
"Saya cukup kenal lama dengan Andro yang memang jualan donat. Kebetulan saya mampir ke tokonya dan makan donat buatannya. Saya kaget, rasanya mirip donat J.Co. Akhirnya saya komparasikan donat Andro ini dengan J.Co. Rasa dan tekstur benar-benar mirip. Herannya lagi, teman saya ini jual donatnya cuma Rp4 ribu satu bijinya," papar Mokhamad Hadi.
Sejak itu, insting bisnisnya mulai memanggil. Ia memberikan tawaran pada temannya, Indra, untuk mengembangkan usaha donatnya. "Saya challenge dia untuk buat produk pendamping donat yang waktu itu adalah Roti Kopi, karena saya ingin orang datang ke gerai Roti Kapiten tidak hanya dapat donat saja atau roti kopi saja dan itu belum dimiliki oleh senior-seniornya.
"Tujuannya, supaya beda dan ada nilai tambah di banding yang sudah ada saja," tambahnya.
Latar belakang Mokhamad Hadi sendiri merupakan seorang pebisnis yang sudah menangani dari bisnis konsultan pendidikan, bisnis kesehatan, cafe dan rumah makan bebek. Tak heran, pertemuannya dengan Indra menggelitik insting bisnisnya kembali.
"Yang menantang dari bisnis roti ini adalah takarannya pas. Begitu beda sedikit saja, entah itu air, susu, telur dan lainnya, akan langsung mengubah rasa dan tekstur. Berbeda dengan bisnis kuliner yang pernah saya pegang sebelumnya," jelas Mokhamad Hadi.
"Setelah melalui trial error yang cukup menantang, akhirnya kami menemukan pola agar produk roti ini bisa dinikmati orang sedunia dan siap dipasarkan dengan sistem kemitraan peluang bisnis," tambahnya.
Setelah mempersiapkan semuanya termasuk mengesahkan HAKI merek, akhirnya mereka berani mendirikan satu gerai. Dibantu beberapa teman-teman, akhirnya mereka berhasil mendirikan PT Kapiten Kuliner Nusantara dengan merek Roti Kapiten.
Hingga saat ini, Roti Kapiten sudah memiliki 2 gerai dan satu rumah produksi di Yogyakarta serta satu gerai dan satu rumah produksi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Karena banyaknya permintaan, akhir tahun 2020 ini, brand roti ini mulai menawarkan kemitraan peluang bisnis waralaba.
Tujuannya, agar bisnis ini bisa jadi solusi bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Selain itu juga agar kelezatan ini bisa dinikmati hingga ke seluruh dunia.
Menurut Mokhamad Hadi, konsep yang ditawarkan ini sangat cocok untuk semua kalangan, termasuk pemula. Semua channel sales distribusi telah matang dan siap diduplikasikan ke mitra, mulai dari bantuan survey, rekrutmen karyawan, training center, digital marketing, ojek online dan channel reseller online.
"Jadi kita menyadari dampak pandemi ini mau enggak mau sistem online harus digalakkan, namun gerai yang on the spot juga harus ada sebagai titik distribusi. Mitra akan kita ajari manajemen gerai dan juga online digitalnya," jelas Mokhamad Hadi.
Kemitraan ini menawarkan empat paket kemitraan yakni Paket Kios Take Away Rp50 Juta, Paket Cafe Dine In dan Take Away Rp150 juta, Paket Kios dan Rumah Produksi Rp150 juta serta Paket Cafe dan Rumah Produksi Rp250 juta. Perbedaannya hanya pada alat yang didapatkan dan sistem pendukungnya.