Bolu Bhoi, Kue Tradisonal Seserahan Pengantin Aceh Sejak Dahulu
- VIVA.co.id/Zulfikar Husein
VIVA – Seolah sudah menjadi kewajiban, kue yang satu ini selalu ada dalam seserahan untuk pengantin pada saat pesta perkawinan di Aceh. Namanya Kue bhoi, penganan tradisional Aceh yang dipercaya sudah ada sejak zaman kerajaan.
Kue atau biasa disebut juga bolu bhoi ini berbeda dengan bolu pada umumnya. Jika bolu memiliki tekstur lembut di luar dan di dalam serta tambahan berbagai toping di atasnya, maka kue bhoi bertekstur kering di luar, lembut di dalam dan tidak bertoping.
Selain itu, kue bhoi juga memiliki sejumlah bentuk khusus, diantaranya bentuk ikan, bunga pala, dan daun. “Bentuk-bentuknya sepertinya tidak berubah sejak dulu. Cawan (Loyang) nya juga khusus terbuat dari tembaga kuningan,” ujar Habibah, salah seorang pembuat kue tradisional Aceh, kepada VIVA, Rabu, 19 Agustus 2020.
Dulu, kue bhoi merupakan salah satu kue khas yang disajikan untuk keluarga ningrat atau keluarga kerajaan di era Sultan Iskandar Muda. Kini kue ini juga biasa menjadi seserahan pengantin.
Baca juga: WHO Cemaskan Penimbunan Vaksin akan Perdalam Pandemi
Di beberapa daerah di Aceh, ukuran kue bhoi dengan motif ikan, disebut sebagai bentuk untuk menunjukkan kelas adat dari keluarga pengantin perempuan. Semakin besar kue bhoi, maka keluarga tersebut dianggap memiliki kepatuhan terhadap adat yang cukup kuat.
Kue bhoi juga biasanya juga disajikan oleh mertua kepada menantu pria. Sang menantu disajikan kue bhoi bersama sejumlah kue lainnya. Biasanya hal ini dilakukan di awal-awal perkawinan atau pernikahan.
Selain sebagai seserahan, saat ini kue bhoi juga dinikmati sebagai ‘teman’ ngopi. Bolu bhoi kini bisa ditemukan hampir di semua warung kopi di Aceh. Kue ini biasanya dinikmati dengan secangkir kopi atau the di pagi hari.