Jual 3 Ribu Botol Sambal Per Hari, Bu Rudy Beberkan Rahasia Suksesnya

Lanny Siswadi, pemilik usaha Sambal Bu Rudy.
Sumber :
  • VIVA/Bimo Aria Fundrika

VIVA – Popularitas Sambal Bu Rudy tentu sudah tidak perlu lagi diragukan. Bahkan ada sebuah istilah yang menyebut, belum ke Surabaya, Jawa Timur jika belum menjajal dan membawa pulang Sambal Bu Rudy.

Berawal dari ketidaksengajaan, Lanny Siswadi atau lebih akrab disapa dengan Bu Rudy kini mampu menjual hingga 3 ribu botol sambal dalam satu hari. Beragam sambal, mulai dari sambal udang hingga sambal peda kerap diburu masyarakat umum sampai pejabat.

Tapi apa sebenarnya rahasia sukses Bu Rudy, hingga sambalnya populer dan banyak dicari orang?

"Sebetulnya enggak ada rahasia ya. Sambal kan tetap dari cabai, garam, minyak, bawang, tapi mungkin semua punya ciri khas sendiri-sendiri. Ndak tahu saya sendiri, sampai heboh seperti ini. Pokoknya saya selalu menjaga kualitas," ucap Bu Rudy, saat ditemui di Festival Kampoeng Legenda di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Kamis, 8 Agustus 2019.

Ia mengatakan, meski harga cabai hari ini sudah mencapai Rp80-90 ribu, ia tetap tidak bisa kompromi untuk memilih cabai yang murah. Menurutnya, kualitas adalah hal yang utama dalam sambalnya.

"Cabai saya minta yang super. Apa pun cuacanya, saya tetap minta cabai yang super. Asal muasalnya kan memang cabai pilihan, apalagi cuma satu kilogram. Kan pasti buat yang paling bagus, sekarang 400-500 kilogram. Jadi ya tetap supplier itu harus kasih yang bagus. Soal harga enggak masalah kok, customer tetap mau," kata dia.

Saat ditanya mengenai omset, Bu Rudy tidak mau membocorkannya. Namun, jika setiap hari ia menjual sekitar 3 ribu botol sambal dengan harga per botolnya Rp24 ribu, maka dalam satu hari ia mendapatkan pendapatan kotor sekitar Rp72 juta. Jika dikalikan selama satu bulan, artinya ia bisa mendapat sekitar Rp2,1 miliar.

Soal persaingan bisnis, ia pun tidak ambil pusing. Menurutnya, sangat wajar ada persaingan di dalam berbisnis. Ia hanya fokus menjaga kualitas produknya untuk tetap eksis di dunia bisnis kuliner.

"Kalau mau eksis harus jaga kualitas toh. Kualitas saya dari dulu seperti ini. Jadi tidak berubah. Bisnis memang siangannya berat. Jadi biarkan saja yang lain membuat usaha sambal seperti saya. Kita kembali lagi, rezeki sudah masing-masing, jadi saya enggak khawatir," ucapnya.