Mengenal Rujak Julid, Kuliner Khas Sumenep, Madura

Rujak julid di Pantai Slopeng, Ambunten, Sumenep.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Selain sate, Madura juga punya kuliner khas, yakni rujak. Ada macam-macam rujak Madura, di antaranya rujak julid. Di beberapa tempat, termasuk di lingkungan warga keturunan Madura yang tinggal di Tapal Kuda (Probolinggo dan sekitarnya), disebut Rujak Dulid. Ada juga yang menyebut Rujak Celok.

Seperti rujak Madura lainnya, bumbu rujak ini juga berbahan petis, cuka, air, garam, micin, cabai rawit, pisang muda, lalu diulek. Berbeda dengan rujak pada umumnya, rujak julid dibuat tanpa kacang.

Aroma dan rasa yang mencolok dari bumbu rujak julid ialah petisnya. Juga sedikit kecut karena cukanya lebih banyak. Itu sebabnya disebut rujak celok (kecut).

Bahan yang digunakan adalah buah-buahan macam mentimun, pepaya muda, mangga, kedondong, dan belimbing. Belakangan beberapa penjual rujak di Madura menambahkan buah apel, jeruk, dan nanas, seperti yang VIVA nikmati kala menghadiri event Sumenep Batik On The Sea di Pantai Slopeng, Ambunten, Sumenep, baru-baru ini.

Sejak dahulu, warga di Sumenep biasa menyantap rujak julid bersama-sama. Bareng tetangga atau satu keluarga besar di lingkungan Tanian Lanjheng, warga membuat rujak julid dari buah-buahan yang tumbuh di pekarangan, seperti pepaya dan mangga. Buah-buahan dicampur langsung di bumbu rujak yang ada di cobek.

Dahulu warga biasa menyantap rujak julid dengan cara mencolekkan irisan buah ke bumbu rujak. Tanpa sendok. Kadang kala memakai daun sebagai sendok. Mungkin karena biasa dimakan dengan cara dicolek itulah kemudian rujak tersebut disebut rujak julid (colek).

Selain rujak julid, macam rujak lainnya yang mudah ditemui di Sumenep ialah rujak Lontong. Rujak ini menambahkan kacang pada bumbunya. Juga ada sayur bayam dan kecambah diselimutkan di atas lontong dan cacahan mentimun. Biasanya juga diberi potongan keripik. Rasa bumbu biasanya tak terlalu kecut. Sebab, selain cuka, juga memakai sedikit gula.

Ada juga rujak selingkuh atau soto campur. Kuliner ini perpaduan soto dan bumbu rujak. Kuah soto (di Sumenep mirip kuah bakso) dicampur dengan bumbu rujak kacang. bahan utamanya ialah lontong dan kroket singkong. Di atasnya, soun, kecambah goreng,dan ayam goreng. Kadang ada yang memakai daging sapi. Kecap dan cabai bisa ditambahkan sesuai selera. (ldp)