Katan Durian, Kuliner Ranah Minang yang Tak Boleh Dilewatkan

Katan durian khas Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Anda penikmat buah durian? Tak salah jika sekali-sekali menjajal rasa kuliner khas dari Ranah Minang yang satu ini. Katan durian, begitu orang Minang menyebutnya. Katan durian yang dalam bahasa Indonesia yakni ketan durian, merupakan salah satu kuliner penggugah selera selain rendang, gulai kapalo ikan, dendeng balado dan sate Padang.

Paduan aroma khas nan menyengat dan manisnya rasa buah berduri tajam itu, semakin membuat para penggemar durian tak akan sabar untuk segera melahap buah yang berjuluk raja buah itu. Apalagi ketika buah durian itu juga dihidangkan dengan katan yang legit berbalut aroma wewangian santan. Dijamin, lidah akan ketagihan.

Perburuan terhadap kuliner ini di kala musim durian tiba pun akan kerap dilakukan. Di Ranah Minang, saat musim durian tiba, hampir di setiap sudut pusat transaksi jual beli, buah musiman yang satu ini selalu akan ditemui.

Namun, bagi masyarakat lokal, tak lengkap rasanya jika menyantap durian tanpa katan. Katan, bak primadona di kala buah durian menjamur. Harganya pun sangat terjangkau. Rata-rata untuk satu bungkus katan dijual Rp3 hingga Rp5 ribu. Di Minang, katan dibungkus menggunakan daun pisang. Biasanya, katan yang dijual dibaluri dengan kepala parut.

Bagi yang kesulitan mencari katan durian, sebenarnya Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Bahan yang diperlukan juga sangat mudah ditemui di pasar tradisional. Anda cukup menyiapkan beberapa bahan baku seperti beras ketan, santan kental dan encer, garam, daun pandan, buah durian dan parutan kelapa.

Untuk proses pertama, ketan direndam sekitar satu jam. Lalu dikukus selama 15 hingga 20 menit, kemudian diangkat. Selanjutnya, panaskan santan yang telah dicampur dengan garam serta daun pandan dan aduk hingga merata. Setelah itu, angkat dan tuangkan ke dalam beras ketan tadi.

Aduk kembali sehingga santan terserap dengan baik. Lalu kukus kembali ketan tersebut hingga benar-benar matang. Setelah itu, angkat lalu dinginkan. Nah, proses terakhir, balurkan parutan kelapa pada ketan tersebut. Ketan pun siap disantap dengan durian.