Menyicip Kuliner Khas Nusantara dengan Nuansa Indonesia di Australia

Soto Betawi di restoran Sendok Garpu milik Alicia Martino
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Authentic Indonesian Food, tulisan tersebut tentu saja menarik perhatian warga Indonesia yang melintas di 1A/172 Clarence Road, Indooroopilly, Queensland, Brisband, Australia. Tulisan itu menjadi tagline rumah makan Sendok Garpu, yang merupakan sebuah rumah makan khas Indonesia di Brisbane, Australia.

Restoran tersebut milik seorang warga negara Indonesia bernama Alicia Martino. Dia memang sengaja mendirikan rumah makan khas Indonesia agar cita rasa Nusantara dapat dikenal seluruh dunia.

"Karena kita mau banget one day di seluruh penjuru dunia ada Indonesian restoran atau warung kopi Indonesia," kata Alicia kepada wartawan di rumah makannya, Sabtu, 2 Maret 2019.

Rumah makan ini, berdiri pada tahun 2010 di tengah kompleks industri Coopers Plain dengan konsep warung dan hanya menggunakan tenda. Lama kelamaan, pengunjung semakin ramai dan Alicia memutuskan untuk pindah dan membeli bangunan yang lebih besar dan nyaman untuk rumah makannya.

Dia memilih menggunakan nama Sendok Garpu, karena sendok dan garpu sangat khas digunakan masyarakat Indonesia untuk makan. Sehingga memutuskan menggunakan nama tersebut untuk restorannya.

"Bangunan ini tuh dulu Italian restorannya legend, sudah tiga puluh tahun, namanya Castelli, restorannya tua banget. Terus pemilik ketiganya orang Korea, tapi enggak bisa kelola, akhirnya bangkrut, lalu kita ambil, kita ubah interiornya jadi Indonesia banget. Itu tahun 2014," tutur Alicia.

Saat memasuki restoran tersebut, suasana khas Indonesia sangat terasa, membuat setiap langkah pengunjung tak berhenti menatap pernak pernik khas Indonesia yang digunakan. Pada restoran tersebut, hiasan kain batik, kerajinan tangan berupa ukiran kayu khas Pulau Jawa, serta rangkaian khiasan khas Pulau Bali menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Sementara para pramusaji di restoran ini juga diharuskan mengenakan kebaya dan batik untuk lebih menunjukkan identitas Indonesia.

Melalui program International Media Visit (IMV) Kedutaan Besar Australia Jakarta, VIVA berkesempatan mencicipi salah satu makanan yang menjadi menu andalan, yakni Soto Betawi. Rasa dari Soto Betawi ini memang sangat lezat, rasa segar dan gurih dari kuah soto sangat terasa dan memanjakan lidah konsumen.

Alicia mengatakan, dirinya tidak ingin mengubah resep makanan di Indonesia. Oleh karena itu, segala macam bumbu, diimpor langsung dari Indonesia seperti bawang merah, cabai keriting dan lainnya, tidak menggunakan bahan di Australia karena jika menggunakan bahan dari Australia beresiko menghasilkan rasa yang berbeda.

"Uniknya restoran kita, kita itu tetap memegang authentic Indonesian food. Walaupun kalau dilihat dari menu kita lebih ke modern presentation, tapi rasa tetap authentic Indonesia," ujarnya

Selain Soto Betawi, ada lagi menu lainnya yang terkenal dan paling sering dipesan warga Australia. Salah satunya adalah Rendang, Sate Ayam, dan Nasi Goreng. Ada juga Iga Bakar, Pempek, dan Laksa Betawi.

"Semua menu kita itu kita ambil dari beberapa pulau di Indonesia, dan punya kelebihan. Semua menu terbaik dan pada menu kita, ditulis bahasa Indonesia, tapi dijelasin pakai bahasa Inggris. Di setiap menu ada story-nya dalam bahasa Inggris," ujarnya

Tak hanya makanan, Alicia juga mulai menjual kopi khas dari Indonesia. "Kita punya Soma Coffee, kita punya kopinya dari Javanero Coffee jadi semua coffee bean-nya asli dari Indonesia. Pokoknya semua yang ada di sini semuanya Indonesia asli," ucap Alicia.

Menurutnya, saat ini penduduk Australia mulai menerima dan menyukai masakan Indonesia yang dijualnya. Terlihat dari banyaknya penduduk lokal yang setiap hari semakin ramai datang ke rumah makannya.

"Banyak non-Indonesia akhirnya membeli. Kalau di sini malah 90 persen non-Indonesia customer-nya," kata dia.

Alicia berharap, melalui makanan dan kopi, Indonesia dapat dikenal di mancanegara. Dengan begitu, banyak wisatawan yang kemudian datang ke Indonesia dan mengenal Indonesia lebih jauh lagi.

"Harapan Kita lewat diplomasi kuliner Indonesia ini, kita akan bisa membangun Indonesia menjadi lebih terkenal dan tujuan akhirnya more people come to Indonesia dan lihat beautiful Indonesia, not only Bali but everywhere in Indonesia," ujarnya.