Cerita Koki Terkenal Jerman Belajar Bikin Gado-gado
- VIVA/ Miranti Hirschmann/ Berlin
VIVA – Penulis buku Aruna dan Lidahnya dan juga penulis berbagai buku mengenai kuliner Indonesia, Laksmi Pamuntjak hadir dalam jamuan makan malam bergengsi di restoran Mirror Gropius, di Berlinale, Festival Film Berlin. Dengan balutan gaun hitam dia mengatakan, adalah sebuah kehormatan di mana makanan Indonesia disajikan dalam jamuan makan malam yang dihadiri sekitar 200 penonton yang terlebih dahulu menonton tayangan filmnya.
"Kuliner Indonesia bisa dikatakan tidak dikenal di Jerman. Mudah mudahan dengan adanya pemutaran film ini di Berlinale juga kehadiran makanan Indonesia di jamuan makan malam ini, masyarakat di sini dapat mengenal makanan Indonesia dengan lebih baik".
Pada bulan Januari, Laksmi Pamuntjak hadir di Berlin khusus untuk tes sajian makanan Indonesia yang malam itu dimasak oleh chef terkenal di Berlin, The Duc Ngo.
Duc Ngo mengakui, "Ini adalah interpretasi chef terhadap makanan Indonesia. Saya sudah sempat mencicipi dan sedikit koreksi di sana sini, seperti bumbu gado-gado yang saat itu masih terlalu kental."
Gado-gado, ikan yang dimasak dengan jeruk nipis dan sambal matah, kari ikan, serta nasi adalah menu yang dihadirkan malam itu.
Konsep Culinary Cinema Berlinale ini pun, menuntut para chef yang memasak untuk jamuan makan malam menonton filmnya terlebih dahulu. Semua makanan yang dihadirkan pada jamuan makan malam di Culinary Cinema disajikan dengan dimasak dengan konsep Slow Food, enak rasanya dan menggunakan bahan-bahan yang fair trade, adil bagi produsen dan penjual.
Aruna dan Lidahnya mendapat jatah diputar 2 kali selama Berlinale berlangsung, yaitu 11 Februari di Cinema Gropius Bau dan 12 Februari di bioskop Cubix. (nsa)