Sajian Imlek Kekinian di Semarang
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Beragam kuliner khas kini terus disiapkan warga Tionghoa jelang perayaan Hari Raya Imlek 5 Februari 2019 mendatang. Di Kota Semarang, kuliner Imlek yang banyak dicari adalah kue moci.
Ya, kue moci adalah salah satu panganan penghantar untuk sembahyangan warga Tionghoa. Paling populer di Semarang adalah moci balutan wijen yang sudah ada sejak era 1970 silam.
Seiring majunya zaman, olahan kue dengan bahan utama tepung dengan aneka isian ini terus berkembang. Salah satunya dikreasikan oleh Dewi Puspawati (60 tahun), warga yang tinggal di Jalan Kentangan Barat, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah.
Dewi sendiri merupakan keluarga pembuat kue Moci yang cukup legendaris hingga kini. Ia menjajakan kue legit tersebut di toko bernama kue Moci Gemini. Kakeknya semula yang mengawali membuat kue moci di Kampung Kentangan sejak dekade 1970.
"Yang mengawali pertama nenek saya, Sri Hartini alias Tjia Sien Nio selama dua puluh tahun sebelumnya. Awalnya kakek hanya membuat kue moci original dengan isian kacang tanah dengan balutan tepung, " kata Dewi ditemui di tokonya, Sabtu, 2 Februari 2019.
Perkembangan zaman dan ramainya permintaan, pun membuat Dewi mengkreasikan panganan itu. Ia meneruskan usahanya lalu memberikan variasi dengan menambahkan biji wijen.
"Sampai sekarang yang original maupun moci wijen masih disukai warga yang berburu panganan untuk jamuan Imlek. Rasa lain ada cokelat, stroberi, green tea, red bean dan durian, " ujarnya.
Menghadapi Imlek kali ini, Dewi bersama sejumlah pegawainya kini masih sibuk membuat kue moci yang dipesan oleh sejumlah pelanggan. Kemasan bungkus kue ini juga dibuat khas merah menyala bertulis Gong XI Fa Chai agar mudah dikenal.
Biasanya kue moci wijen buatannya kerap dihidangkan di hotel-hotel atau rumah makan sebagai hidangan menyambut tamu. Pada hari-hari biasa, kue ini juga cukup diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Lumpia Semarang.
Ia memperkirakan penjualan kue moci naik dua kali lipat dibanding hari normal hanya 10-20 kilogram. Permintaan terbanyak kini datang dari pelanggannya asal Surabaya.
"Untuk harga cukup murah mulai Rp18 ribu sampai Rp24 ribu per bungkus dengan isian 10 biji. Kita pasarkan melalui website dan media sosial karena ingin mengenalkan moci lima rasa sama kalangan anak muda," katanya.