Kurang Diminati di Indonesia, 'Bayi' Ini Laris di Singapura
- VIVA/ Ichsan Suhendra
VIVA – Ekspor buah-buahan Indonesia terus mengalami peningkatan. Salah satunya yang disampaikan Ketua Koperasi Langgeng Mulyo, Puji Astoko. Bergelut di bidang pertanian sejak 1999, kini nanas hasil para petani yang tergabung dalam koperasi tersebut sudah diekspor ke Singapura, Timur Tengah bahkan sampai Eropa.
"Kita berlanjut sampai saat ini Swedia sampai Singapura. Cuma Singapura lebih spesifik, mereka tidak mau nanas berukuran besar," kata Endro kepada VIVA saat diwawancara di Kediri, Jawa Timur, baru-baru ini.
Endro melihat itu sebagai peluang, karena nanas dengan ukuran kecil kurang diminati di Indonesia. Ia pun membuat nama baru untuk menambah daya jual nanas tersebut. Nanas dengan ukuran kecil itu dinamai Baby Pineapple.
"Itu nanas sortiran, saya bikin profil baru. Mulai kontrak sama Singapura sejak 2014," katanya.
Kini perminggu, Langgeng Mulyo bisa mengirim sekitar 40 ton nanas ke Singapura. Kontrak masih berjalan namun bukan berarti tanpa hambatan. Beberapa masalah yang sering ditemui adalah soal bibit dan paska panen.
"Kita perbaikan paska panen, jadi bagaimana grade pasar bisa terbentuk di lahan," ujar Endro.
Kendala ini yang ia sampaikan saat Bagian Pengolahan dan Pemasaran Hasil Holtikultura, yang dipimpin Direktur Utama, Yasid Taufik, berkunjung ke lahannya. Bambang menceritakan perkembangan sekaligus masalah yang masih mereka hadapi. (fin)