Mencicip Gurih Asam Kokoda, Hidangan Segar Khas Fiji

Kokoda
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

VIVA – Untuk para traveler Indonesia, Republik Kepulauan Fiji mungkin masih terasa asing. Tapi tahukah Anda, negara kepulauan di selatan Samudera Pasifik di sebelah timur Vanuatu, sebelah barat Tonga, dan sebelah selatan dari Tuvalu ini menyimpan surga tersembunyi.

Bukan hanya indah alamnya, kepulauan ini juga menyimpan beragam kuliner lezat menggugah selera. Salah satunya adalah kokoda.

Makanan yang biasa disajikan dalam tempurung kelapa atau cangkang kerang ini diramu dari ikan mahi-mahi mentah yang dilumuri jeruk nipis dan disuguhkan dengan kuah santan mentah.

"Ini makanan khas Fiji yang sangat simpel di mana teknik mematangkan ikan dengan asam. Bahan utamanya adalah ikan mahi-mahi, jeruk nipis dan santan," ujar Celebrity Chef, Steby Rafael saat ditemui di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jumat 16 November 2018.

Untuk teknik pemasakannya, dijelaskan Steby, ikan mahi-mahi tersebut terlebih dahulu di-fillet, kemudian disiram perasan air jeruk nipis. Untuk mematangkannya bukan dimasak, melainkan didiamkan selama 8 jam dalam perasan air jeruk nipis.

Steby juga sempat menunjukkan bagaimana penyajian makanan tersebut, namun dengan sedikit modifikasi dengan menambahkan garam dan mengganti ikan mahi-mahi dengan ikan dori dan ditambah dengan fillet ayam.

"Kalau di negara asalnya, sajian ini tidak menggunakan garam sehingga rasanya akan terasa hambar," tuturnya.

Untuk prosesnya, jika menggunakan ikan dori dan daging ayam, semua daging di-fillet lalu dipotong dadu ukuran 1,5 sentimeter (cm). Kemudian masukkan daging dan ikan tersebut ke dalam larutan 200 ml jeruk nipis dan aduk rata diamkan selama 8 jam.
 
Kemudian setelah itu, masukkan rendaman ikan, ayam, udang, dan potongan paprika, tomat ke dalam santan. Kokoda pun siap disajikan. VIVA pun berkesempatan mencicipi sajian tersebut.

Saat dicicipi, rasa gurih dan segar dari jeruk membuat sajian ini begitu menendang di mulut. Tekstur santannya pun tidak begitu kental dan tidak pecah ketika diaduk. Rasanya pun sekilas mirip dengan opor ayam.

"Kalau di Fiji rasanya hanya santan kalau ini ada gurihnya karena ada tambahan garam di dalamnya dan bumbu rempah-rempah," Steby menjelaskan.