Mengenal Emping Melinjo, Keripik Khas Kepulauan Selayar

Keripik Melinjo Kepulauan Selayar
Sumber :
  • Viva.co.id/Muhammad Yasir

VIVA – Siapa belum mengenal Emping Melinjo? Oleh-oleh berupa keripik ini merupakan salah satu makanan khas tradisional asal Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Keripik ini memiliki cita rasa yang alami, terlebih bila digoreng ditambah lumuran gula merah cair. Perpaduan manis dan pahit akan terasa dalam lidah saat mencicipinya.

Sebagai salah satu makanan khas tradisional, keripik ini dibuat dengan cara tradisional agar menghasilkan cita rasa yang alami. Penduduk Selayar membuat emping ini dari biji melinjo.

Sebenarnya keripik emping bisa dijumpai di daerah lain, akan tetapi keripik emping Selayar memiliki ciri khasnya tersendiri. Sebab penduduk Selayar membuatnya dengan cara tradisional yang memakan waktu sampai 3 hari.

"Saya produksi emping sudah 11 tahun. Proses pembuatan keripik emping yang berbahan dasar biji melinjo ini memang pembuatannya butuh kesabaran," ujar Rahmi, warga Selayar salah satu pembuat keripik Melinjo beberapa waktu lalu.

Mula-mula buah melinjo yang telah dipetik dari pohonnya direndam selama 2 sampai 3 hari agar kulit luarnya terkelupas. Lalu biji melinjo yang sudah terpisah dari kulitnya itu, dijemur sekitar 1 hari lalu kemudian di sangrai.

Biji melinjo yang telah digoreng inilah yang kemudian ditumbuk hingga berbentuk pipih. Setelah itu, kepingan biji melinjo itu dijemur kembali hingga mencapai tingkat kekeringan yang ideal.

Bila Anda berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Selayar, maka Anda dapat memperoleh keripik emping melinjo ini di berbagai tempat. Mulai dari di pasar tradisional, di toko-toko, pelabuhan atau pun langsung ke rumah penduduk yang sehari-hari membuat keripik ini.

Harga keripik emping melinjo mentah ini berkisar antara 7 hingga 10 ribu per kilo. Sementara emping yang telah digoreng dengan lumuran gula merah cair, harganya berkisar Rp20 ribu per satu toples plastik.