Popiah, Kuliner Tradisional Singapura Mirip Lumpia
- VIVA/Adinda Permatasari
VIVA – Sebagian besar masakan khas Singapura merupakan peranakan dari Melayu dan China. Mulai dari makanan utama hingga makanan ringan, banyak yang berasal dari masakan campuran kedua ras tersebut.
Salah satu jajanan peranakan dari Singapura yang cukup populer adalah pie tee. Kue ini terbuat dari tepung beras yang digoreng kering dan dibentuk seperti mangkuk kecil. Kemudian di dalamnya diisi dengan isian berupa sayuran dan udang.
"Bisa sebagai appetizer atau starter, snack. Isinya bengkoang, wortel, ebi, udang kering, dan ditambah dengan kecap dan saus tiram," ujar guest chef SATOO, Mazlan Boyiman saat ditemui VIVA di Shangri-La Hotel, Jakarta baru-baru ini.
Selain itu, ada pula popiah yang memiliki rasa hampir mirip dengan pie tee. Bedanya, popiah memiliki kulit yang basah menyerupai kulit lumpia basah khas Indonesia. Untuk isiannya, popiah juga diisi dengan sayuran dan mirip dengan isian pie tee.
Meski mirip, sensasi rasa kedua makanan ini terasa sedikit berbeda di mulut. Kulit pie tee yang kering terasa renyah ketika pertama kali dikunyah, kemudian disusul dengan rasa sayuran yang segar di dalamnya.
Sedangkan popiah, rasa renyah ketika digigit didapat dari sayuran segar yang ada di dalamnya. Kedua jenis makanan ringan ini juga biasanya disajikan pada pesta-pesta atau hari perayaan tertentu di Singapura.
Nah, bagi Anda yang ingin mencicipi pie tee dan popiah autentik Singapura dan aneka kuliner khas Negeri Singa buatan Mazlan Boyamin, restoran SATOO tengah menyajikannya khusus untuk pengunjung pada 6-12 Agustus 2018. Harganya mulai dari Rp358.000++ per orang.
SATOO
Shangri-La Hotel, Jl Jend. Sudirman
No.kav 1, RT.10/RW.9, Karet Tengsin,
Tanah Abang, Jakarta 10220
Telp: (021) 29229999