Kupas Tuntas Dampak Konsumsi Cabai Busuk

Cabai.
Sumber :
  • Pixabay/ImageBG

VIVA – Lidah orang Indonesia memang tak bisa lepas dari cabai dan rasa pedas. Bahkan banyak yang bilang, 'Bukan orang Indonesia kalau tak suka makan sambal'. Selain menambah nafsu makan, cabai dipercaya dapat memberikan kepuasan tersendiri saat makan. Tak heran setiap tempat makan atau pedagang makanan selalu menyediakan sambal atau cabai untuk pelanggannya.

Nah, banyak rumor yang mengatakan bahwa sambal-sambal yang biasa disediakan pedagang kaki lima maupun gerobak dibuat menggunakan cabai sisa atau bahkan cabain busuk. Lalu, adakah dampak kesehatan dari sambal dari cabai yang basi atau busuk?

Menurut Spesialis Gizi Klinik, dr. Marya W Haryono, Mgizi, SpGK, Anda harus membedakan antara cabai yang benar-benar busuk dan cabai yang memang sengaja dikeringkan hingga tampilan menyerupai cabai busuk.

"Hati-hati dalam memilih cabai. Ada teknik pemasakan tertentu atau orang-orang di daerah tertentu yang membutuhkan cabai yang memang sengaja dikeringkan untuk memberikan cita rasa pedasnya," ucap Marya saat menjadi narasumber dalam acara Ayo Hidup Sehat yang tayang di tvOne, Kamis, 12 Juli 2018.

Ia lantas mengatakan bahwa proses pengeringan cabai secara sengaja, yang terkadang dipanggang di dalam oven aman untuk dikonsumsi, dengan catatan tidak berlebihan, karena zat aktif di dalam cabai, yakni capsaicin punya sifat iritatif. Sehingga orang-orang tertentu yang tidak tahan akan mengalami respons iritasi di saluran cerna dan menyebabkan diare.

Marya juga mengatakan, pada dasarnya, cabai kering bisa disimpan dalam waktu yang lama, bahkan dalam hitungan tahun.

"Tapi kalau cabai disimpan lama kan ada paparan bakteri, kuman, serangga yang lewat di sekitarnya. Jadi kalau dikonsumsi pasti ada efek samping yang mungkin bisa timbul," ujarnya.

Lebih lanjut, ia memberikan tips untuk mengenali cabai busuk dan cara membedakannya dengan cabai yang masih segar.

"Cabai busuk biasanya permukaannya sudah tampak berjamur, bau. Baunya sudah bukan bau pedas. Jadi harus hati-hati. Termasuk pengemasannya, belinya di mana," katanya menambahkan.