Kuliner Warung Makan-Resto Ada di Vegan Culinary Festival
- VIVA.co.id/Tasya Paramitha
VIVA – Belakangan ini, tidak sedikit masyarakat dunia termasuk Indonesia, menjalani pola hidup sehat. Selain dengan berolahraga, sebagian memutuskan menjadi vegetarian.
Bagi para vegetarian, salah satu kendala ketika berwisata adalah menemukan restoran yang menyediakan makanan khusus vegetarian. Namun, baru-baru ini sebuah survei yang dilakukan oleh situs perjalanan Oliver's Travels menunjukkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 20 besar negara yang ramah bagi para vegetarian.
Dengan masuknya Indonesia ke dalam 20 besar negara ramah bagi para vegetarian, memberi dampak positif terhadap pariwisata Indonesia. Deputi bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana menyebut, wisatawan dari komunitas vegetarian dan vegan di Indonesia dan mancanegara semakin banyak dan terus berkembang, sehingga mendorong tumbuhnya rumah makan vegetarian dan vegan yang kini telah menjamur di berbagai kota dan daerah di Indonesia.
Dari laporan Indonesia Vegetarian Society (IVS), tercatat lebih dari 1.000-an rumah makan vegetarian dan vegan, baik yang berskala besar (restoran) hingga warung kaki lima tersebar di 34 provinsi Indonesia.
Bahkan, banyak rumah makan yang non-vegetarian dan vegan kini juga menyediakan menu khusus vegetarian, termasuk hotel-hotel, tempat wisata, maskapai penerbangan, rumah sakit, hingga kantin sekolah.
"Saya melihat segmen wisatawan vegetarian sangat tinggi. Misalnya turis India, 80 persen vegetarian. Wisman India ke Indonesia tahun kemarin 480 ribu, artinya sekitar 400 ribu perlu pelayanan vegetarian," kata dia di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa 6 Maret 2018.
Melihat besarnya pasar vegetarian di Indonesia, pihaknya pun mendukung Vegan Culinary Festival 2018 kembali diselenggarakan oleh Indonesia Vegetarian Society (IVS) pada 23-25 Maret 2018 mendatang. Acara yang akan berlangsung di Tribeca Central Park Mall, Jakarta ini penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia pun menyediakan layanan bagi vegetarian.
Di sisi lain, Sekjen IVS Susianto mengatakan, Vegan Culinary Festival 2018 menjadi media untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang pola makan yang sehat terutama dari bahan makanan kacang-kacangan, sebagaimana yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB Tahun 2016 sebagai Tahun Internasional Kacang-kacangan.
“Melalui kegiatan festival vegan internasional ini, kita ingin memperkenalkan pola makan yang sehat dan mengampanyekan gaya hidup yang ramah lingkungan, yakni beralih ke pangan nabati,” kata Susianto.
Rangkaian kegiatan Earth Day Vegan Festival & Forum 2018, yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan 168 macam makanan nabati, di antaranya pempek vegan, baso vegan, sate vegan dan rendang vegan.
Selain itu, kegiatan ini akan diisi dengan Green Speech Competition, Fashion Show dengan material dasar barang bekas, Parenting & Vegan Talk Show, Flash Mob oleh INLA (International Nature Loving Association), serta Art Performance & Entertainment.