Viral Belatung, Momoiro Klaim Selalu Sajikan Kue Segar
- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Selasa kemarin, masyarakat dihebohkan dengan pesan berantai melalui aplikasi pesan Whatsapp. Dalam pesan itu yang juga disertai video, seorang pelanggan mengeluhkan adanya kontaminasi belatung pada kue varian coklat di salah satu toko kue di mal besar di Jakarta Pusat.
Satu jam pasca laporan itu, pihak perusahaan pemegang merek Momoiro, PT Mimosa Tarte Indonesia pun melalui keterangan resminya yang menyebut bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal dan menunjukkan bahwa karyawan di toko roti itu telah menjalankan prosedur sesuai standar dan tidak menemukan penyimpangan.
Pagi tadi pun pihak VIVA diberikan kesempatan untuk mengintip proses pembuatan mulai dari pengadonan hingga penyajian pillow cake tersebut. Rosita Rusli selaku pemilik toko roti menjelaskan pihaknya selalu menyajikan semua roti kepada pelanggan dalam keadaan yang segar. Jika memang ada sisa kue tersebut, pihaknya tidak akan menjual kue itu lebih dari 24 jam.
"Untuk semua produk kita biasanya hanya sisa satu atau dua pcs memang batch terakhir jam 8, 9, atau 10 malam. Panggang terakhir di jam 8 selesai jam 10 kalau misalnya setelah keluar panggangan terakhir sisa kita simpan di kulkas sampai besok pagi," jelas dia kepada VIVA saat ditemui di Lower Ground Grand Indonesia Jakarta Pusat, Rabu 7 Februari 2018.
Dia menambahkan, jika memang produksi kue terakhir di sekitar waktu itu, pihaknya pun hanya akan menjual sisa kue tersebut pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB dan tidak lebih dari 24 jam.
"Kita jual di jam 09.00 pagi dan itu jarang terjadi (sisa). Itu biasanya kita bisa tau berapa produksi tiap harinya akurasinya cukup akurat, dan itu jarang sisa," ujarnya.
Jikalau memang kata dia, masih ada kue tersisa pada produksi malam sebelumnya dan belum terjual hingga pukul 13.00 WIB, pihaknya pun tidak akan dijual melainkan akan langsung membuang makanan itu.
"Di atas jam 1 siang tidak terjual maka kita akan buang cara buangnya pun ada caranya. Biar tidak disalahgunakan, makanya semua dikembalikan ke kantor (sample kitchen) yang ada di Mangga Dua. Nanti semua sisa itu diplastikin dan dibuang dengan cara dihancurkan sesuai prosedur," tuturnya.