KB Susuk Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?
- Pixabay/dfuhlert
VIVA – Alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, kini semakin beragam. Tak hanya IUD, suntik dan pil, saat inijuga tersedia alat kontrasepsi berupa susuk atau implan.
Implan atau dikenal sebagai KB susuk, sudah ada sejak beberapa tahun silam. Banyak masyarakat Tanah Air, khususnya di pedesaan, menggunakannya sebagai alat untuk menjalani program keluarga berencana.
Implan ini bekerja dengan cara melepas hormon ke dalam tubuh. Hormon tersebut bernama Levonogestrel (LNG) yang merupakan turunan hormon progestin.
"Tiap merek implan memiliki kadar hormon berbeda, yang menentukan kadar bertahannya di dalam tubuh. Bisa tiga sampai lima tahun, lalu ditarik kembali untuk diganti yang baru," ujar Spesialis Kandungan RS Evasari, dr. Ridwan Mahmuddin, SpOG, kepada VIVA, Senin 22 Januari 2018.
Menurut Ridwan, cara kerja dari implan sangat mirip dengan KB suntik. Bedanya, jangka waktu KB suntik harus tiga bulan. Sementara, implan bisa dalam jangka panjang.
"Sekali pasang, bisa bertahun-tahun tanpa kontrol. Efek sampingnya cukup menganggu seperti mengacaukan siklus menstruasi karena bisa mens tiga bulan sekali serta membuat retensi cairan yang membuat wanita cepat gemuk," terangnya.
Dilanjutkannya, implan terdiri dari berbagai merek. Implan sendiri berbentuk batang kecil pendek yang bisa terdiri dari satu hingga lima batang. Nantinya, dimasukkan ke dalam lengan bagian atas melalui proses sayatan kecil sekitar 0,5 cm.
"Lengan yang dimasukan itu bagian dalam dan di tangan yang tidak aktif seperti kalau dia aktif di kanan, pasang di tangan kiri. Cara memasukkannya bius secara lokal dan sedikit sayatan untuk kemudian batangnya didorong," jelasnya.