Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin
- Pixabay/PDPics
VIVA – Kanker Limfoma Hodgkin merupakan kanker yang menyerang sistem kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Secara global, lebih dari 62 ribu orang terdiagnosa Limfoma Hodgkin. Dari angka itu sebanyak 25 ribu orang meninggal akibat penyakit tersebut.
Padahal, masyarakat yang terdiagnosis penyakit ini bisa sembuh meski tidak 100 persen sepenuhnya. Atau sebesar 80 persen dari kasus ini dapat dikemoterapi jika terdeteksi secara dini. Lalu apa saja gejala umum yang menandakan seseorang menderita kanker Limfoma Hodgkin?
Dokter Spesialis Penyakit dalam sekaligus Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Prof. Dr.dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM gejala paling umum dari penyakit ini di antaranya benjolan pada kelenjar getah bening yang ditemui di daerah sekitar leher, ketiak dan pangkal paha.
"Salah satu gejalanya benjolan di leher, antara kedua paru-paru, dan lainnya. Orang TBC juga ada benjolan. Tetapi 20 persen bisa kanker. Bedanya bila itu kanker Limfoma Hodgkin, penderita akan demam yang datang dan hilang," ungkapnya saat ditemui di Gran Melia Jakarta, Rabu 17 Januari 2018.
Lebih lanjut, dia menjelaskan penderita pun akan mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis yakni sebesar 10 persen atau lebih dari berat badannya selama dua bulan berturut-turut.
"Berat badan turun itu biasanya karena tiga hal, bisa diabetes, gondok atau kanker. Kalau kanker, ada gejala lainnya seperti demam, lebih lemas," tambah dia.
Selain itu, gejala lainnya yang bisa menunjukkan seseorang terdiagnosis penyakit ini bisa mengalami kelelahan yang berlebihan dan kekurangan energi, kehilangan nafsu makan, gatal-gatal, batuk yang berkepanjangan hingga pembesaran limpa, hati atau keduanya.
"Namun masyarakat bisa memastikan apakah beberapa gejala itu termasuk kanker atau tidak, mereka bisa melakukan pemeriksaan biopsi untuk mengambil sebagian atau keseluruhan kelenjar getah bening," terangnya.
Dia pun menyebut, seseorang bisa mencegah penyakit ini dengan menjalani gaya hidup sehat.
"Jiwa dan raga harus sehat, masyarakat harus istrihat dan, makan yang cukup serta rajin berolahraga itu kunci sederhananya," jelasnya.