Penderita Asam Urat Jangan Banyak Makan Bayam, Ada Bahayanya
- Dok tvOne
VIVA – Bayam salah satu jenis sayuran yang cukup populer di beberapa negara. Bahkan salah satu tokoh kartun Popeye menggambarkan bayam sebagai makanan penambah energi yang membuat siapa saja yang mengonsumsinya menjadi kuat.
Tak hanya disukai, ternyata bayam juga memiliki khasiat baik bagi kesehatan. Meski demikian, banyak rumor beredar mengenai bayam. Salah satunya adalah racun yang terkandung dalam bayam mampu memicu kanker. Benarkah demikian?
Ahli gizi, dr Marya W Haryono, M.gizi, SpGK membantahnya. Menurutnya bayam mengandung racun adalah ungkapan yang berlebihan.
"Tak hanya bayam, semua jenis sayuran bahkan daging merah itu mengandung nitrat, kemudian menjadi nitrit dan diubah menjadi nitrosamit. Zat tersebut memang menyebabkan keganasan dalam tubuh," ujar Marya dalam tayangan program talkshow Ayo Hidup Sehat di tvOne Rabu 17 Januari 2018.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa zat tersebut normal dan masih dalam taraf wajar sehingga tak berbahaya bagi tubuh. Di sisi lain, bayam masih kaya manfaat dan nutrisi.
"Bayam zat besinya tinggi. Tapi tidak tinggi sekali. Masih banyak bahan makanan yang lebih tinggi. Vitamin A,C dan K (pengencer darah). Karena itu bagi beberapa pasien konsumsi terlalu banyak bayam tidak dianjurkan," lanjut Marya.
Bayam merah dan hijau mana yang lebih baik?
Banyak yang menduga bahwa bayam merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari jenis bayam hijau. Lagi-lagi dr Maria menampik hal itu.
"Merah atau hijau hampir sama, cuma varietasnya saja yang berbeda. Antioksidan dan zat besinya pun sama," ujarnya.
Selain itu, Marya melanjutkan, bagi penderita asam urat, konsumsi bayam harus diwaspadai, karena bayam mengandung purin yang memicu asam urat.
"Kalau idealnya, yang normal konsumsi bayam lima mangkuk sayur (cup kecil), penderita asam urat hanya boleh konsumsi satu mangkuk," ujarnya. (ren)