Soal Minum Air Seni Unta, Menkes Imbau Baca dan Berpikir

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Hangat beredar kabar bahwa air seni hewan unta di Arab Saudi dapat dikonsumsi oleh manusia. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek, meminta masyarakat untuk banyak membaca informasi dari banyak sumber.

"Ini zat sisa tubuh kita dibuang lalu dimakan mentah-mentah, secara ilmiah harus diteliti dulu. Saya tahu Qur'an mengatakan Nabi Muhammad mendapat wahyu pertama (berbunyi) Iqra, (artinya) kita harus baca dan berpikir. Makanya kita dikasih otak untuk berpikir," ujar Nila ditemui di gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018.

Menurutnya, air seni dari makhluk hidup, diproses dari organ ginjal yang berfungsi sebagai tempat pembuangan zat-zat yang ada di dalam tubuh. Sehingga, masyarakat diminta lebih berhati-hati saat akan konsumsi air seni dari unta, yang saat ini tengah diperdebatkan.

"Tentu saya sangat bisa menjawabnya secara ilmiah. Kami dari kedokteran, secara sederhana kencing dikeluarkan oleh ginjal. Ginjal bahasa awamnya WC yang kotor dibuang. Buangannya kita makan, kita harus teliti lagi," kata dia.

Nila melanjutkan, air seni yang telah menjadi kotoran, harus dianalisis terkait bahaya bakteri yang ada di dalamnya. Ia berharap, masyarakat tidak lantas percaya dengan rumor mengenai manfaat dari air seni unta.

"Urin ada yang bisa digunakan dan tidak, di dalamnya juga ada bakteri. Terus kita telan ini, yang menurut saya secara ilmiah harus diteliti betul. Kalau dikasih racun jangan dimakan mentah-mentah,” ucapnya.

Perdebatan Warganet

Isu air kencing unta bisa dikonsumsi tengah hangat menjadi perdebatan warganet, lantaran video berisi Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia, Bachtiar Nasir yang meminum air kencing unta dicampur susu beberapa waktu lalu.

Video yang diunggah di akun Instagram @BachtiarNasir ini telah ditonton lebih dari 211 ribu pengguna.

Air kencing unta sendiri sering diklaim memiliki manfaat. Seperti yang ia katakan, menurut penelitian (yang tidak disebutkan sumbernya), “Bisa menyembuhkan penyakit sel-sel kanker di dalam tubuh manusia”. (ren)