Diabetes Tingkatkan Risiko Komplikasi Jantung

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay/sbtlneet

VIVA – Sindrom koroner akut (SKA) merupakan penyebab utama kematian pada penyakit kardiovaskular. Angka kematian yang tinggi pada SKA dikaitkan dengan kejadian major adverse cardiac events (MACE), meliputi kematian, gagal jantung, infark miokardium, aritmia maligna, atau stroke.

Beberapa studi menyebutkan, bahwa salah satu faktor risiko terjadinya MAC adalah diabetes melitus yang terkontrol insulin yang tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, dr. Suharko Soebardi, SpPD-KEMD, staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM, membuat sebuah penelitian yang bertajuk Pengaruh Hiperglikemia Saat Masuk Rawat Terhadap Kejadian MACE pada Pasien SKA: Telaah Terhadap Jalur Inflamasi dan Cedera Endotel.

"Kita menelaah melalui jalur cedera endotel dan inflamasi. Sayang bahwa hubungan itu tidak bisa kita peroleh secara bermakna, tapi tidak berarti penelitian ini tidak ada gunanya karena kemudian kita menemukan beberapa hal lain," ujar Suharko saat ditemui usai sidang terbuka promosi gelar Doktor di Gedung IMERI Universitas Indonesia, Jakarta, Senin 8 Januari 2018.

Salah satu temuan yang berhasil diungkap adalah prediktor yang bisa mengungkapkan bahwa orang dengan infark yang luas, kemungkinan menjadi MACE menjadi lebih besar. Kemudian orang dengan SKA yang lebih awal, juga mungkin mudah menjadi MACE.

"Selain itu, gula darah pada pasien diabetes harus diawasi dengan lebih baik supaya tidak jatuh ke dalam komplikasi," lanjutnya.

Menurut Suharko, komplikasi paling berat pada pasien diabetes adalah MACE karena salah satunya bisa menyebabkan kematian. Karenanya, masyarakat, pasien, dan dokter harus memahami pentingnya penatalaksanaan diabetes dengan gula darah pada batas tertentu yang menggunakan HbA1c 7 atau 6,5.

Selama ini orang dengan gula darah tinggi tidak menyadari karena gula darah tinggi tidak pernah memberikan rasa sakit, sehingga pasien tidak merasa mendapat ancaman. Padahal orang dengan gula darah tinggi mendapat ancaman berupa terjadinya komplikasi. "Sementara kalau komplikasi sudah muncul, kami dokter semua akan terlambat menangani." (mus)