Kenali Gejala Gangguan Sistem Urine Pada Lansia

Ilustrasi pasien stroke
Sumber :
  • Pixabay/ TusitaStudio

VIVA – Interkontensia urine adalah salah satu gangguan dalam sistem urine yang menyebabkan seseorang tidak dapat mengontrol proses buang air kecilnya. 

Gangguan sistem urine ini diketahui paling banyak dialami oleh wanita di usia lansia, di mana sebesar 22 persen.

Spesialis Urologi dari klikdokter, dr.Firtantyo Adi Syahputra, Sp.U menyebut variasi dari penyakit ini cukup banyak. Mulai dari urine yang merembes keluar saat Anda batuk atau bersin, hingga rasa ingin BAK yang sangat intens dan tiba-tiba sehingga seseorang bisa mengompol karena tidak sempat pergi ke toilet.

Ditemui dalam acara Talkshow Sulitnya Menahan Buang Air Kecil di Balai Kartini Kamis 20 Desember 2017 Jakarta, dr Firtantyo menjelaskan beberapa tipe dari inkontinensia urine.

1. Overflow yaitu urine dalam kandung kemih sudah terlalu penuh, gejalanya salah satunya adalah tidak puas setelah berkemih karena urine sedikit keluar dan pancarannya lemah.

2. Stres, saat batuk, tertawa, atau bersin, urine akan keluar karena terjadinya peningkatan tekanan dalam perut.

3. Urge adalah salah satu kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan menunda berkemih setelah sensasi berkemih muncul, karena otot kandung kemih (otot destrusor) tidak stabil.

Untuk mencegah terjadinya penyakit ini Anda bisa banyak memperbanyak aktivitas fisik.

"Bisa dimodifikasi perbanyak aktivitas fisik cukup dengan dua jam seminggu. Bisa pilih aktivitas fisik seperti joging, berenang, atau bersepeda sehingga bisa menurunkan risiko inkontinesia urine," ungkapnya kepada VIVA, Rabu 20 Desember 2017.

Kemudian lebih lanjut, masyarakat harus memiliki gaya hidup sehat dan menghindari makanan yang memicu inkontinesia seperti kopi, teh dan soda. 

Selain itu, masyarakat bisa memperbanyak mengonsumsi air putih minimal 2 hingga 4 liter per hari.

"Ini membantu mengurangi angka kejadian sehingga urine bisa lancar dan jernih," ujarnya.