Trik Cegah 'Kebobolan' Pasca Melahirkan
- Pexels/Jeshot
VIVA – Tidak sedikit pasangan yang merasa 'kebobolan' usai melahirkan. Kehamilan yang tidak direncanakan tersebut, membuat sebanyak 5 juta ibu melahirkan tiap tahunnya.
Sekitar 97 persen ibu yang baru melahirkan, enggan kembali menjalani kehamilan dalam waktu dua tahun. Namun demikian, pemakaian KB pasca melahirkan masih sangat minim.
"Setelah melahirkan malah hanya 20 persen yang pakai KB. Padahal, seharusnya habis lahir harus pakai kontrasepsi. Kalau mau cegah kebobolan mesti pakai kontraspesi pasca melahirkan," ujar spesialis Obgyn, dr. Biran Affandi, SpOG, dalam acara Peran KB Turunkan Angka Kematian Ibu (AKI), di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat 15 Desember 2017.
Biran menjelaskan, masa ovulasi pasca melahirkan biasanya sudah mulai terjadi dalam waktu 21 hari. Maka, KB alami bisa dilakukan melalui ASI Eksklusif 6 bulan dengan beberapa ketentuan.
"ASI eksklusif 6 bulan pertama bisa jadi KB alami selama belum mulai menstruasi. Selain itu, pastikan bayi dalam sehari menyedot puting ibu dalam waktu 1 jam, full breastfeeding. Yang seperti itu baru bisa jadi KB alami," papar Biran.
Maka dari itu, pasangan suami istri diharapkan mampu menyusun strategi dalam membentuk keluarga berencana. Sebab, hal itu dibutuhkan dalam membina rumah tangga yang tepat.
"Rentang kehamilan sebaiknya 2-4 tahun. Setelah melahirkan, sebaiknya pakai jenis KB IUD dan implan, karena itu bisa dalam jangka lama dan tidak perlu berulang kali," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, DR. Ir. Dwi Sulistyawardani, berujar bahwa jumlah anak dalam satu keluarga maksimal 2 orang. Hal itu untuk memaksimalkan perhatian pada anak.
"Jangan sampai ada 2 balita dalam satu keluarga. Tunggu sampai usia lima tahun ke atas lalu bisa rencanakan hamil lagi. Apalagi, penelitian juga menemukan bahwa usia ideal ibu melahirkan yaitu 24 tahun," paparnya.