Hati-hati, 'Social Smoker' Juga Bisa Kena Kanker
- Pixabay/karosieben
VIVA – Sebagian orang mengatakan bahwa mereka bukanlah perokok sejati. Alasannya, mereka hanya merokok saat berkumpul dengan teman-teman pada momen-momen tertentu.
Namun, perilaku merokok seperti itu juga mengandung risiko besar. Dilansir dari Cosmopolitan.com, Sabtu, 9 Desember 2017, banyak dampak buruk bagi mereka yang juga dikenal sebagai social smoker tersebut.
"Perokok sosial itu salah. Apakah anda merokok secara sosial atau tidak, intinya adalah bahan kimia beracun yang anda hirup. Bahkan merokok sesekali membahayakan kesehatan anda, satu-satunya tingkat merokok yang aman sama sekali," kata Consultant Respiratory Physician dan penasihat medis untuk British Lung Foundation, Dr Richard Russell.
Berdasarkan penelitian dari University of Bristol, selama seumur hidup setiap batang rokok bisa memakan waktu 11 menit dari kehidupan seseorang. Studi itu juga menemukan bahwa orang yang merokok 1-4 batang rokok sehari memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibanding mereka yang bukan perokok.
Berikut dampak-dampak buruk ‘perokok sosial’:
1. Kesehatan secara umum
Saat seseorang merokok, ia menjadi lebih rentan terhadap infeksi paru-paru. Bahkan perokok ringan memiliki peningkatan risiko terkena infeksi paru-paru. Dan ketika mereka memiliki infeksi, gejala tersebut seringkali akan bertahan lebih lama daripada non-perokok.
Merokok juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas. Asap rokok merusak lapisan dan dinding jaringan paru-paru, yang menyebabkan dinding berhenti membentuk ruang udara yang lebih besar dari biasanya. Hal ini menyebabkan area permukaan bawah lebih rendah untuk dipindahkan ke dalam darah. Hal ini menyebabkan sesak napas terutama saat berolahraga.
2. Merusak penampilan
Saat seseorang mengisap rokok, dia menghirup lebih dari 5.000 bahan kimia termasuk tar dan nikotin. Racun di tubuhnya dapat menyebabkan selulit (tumpukan lemak di tubuh).
Merokok juga mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke kulit Anda. Artinya, jika seseorang merokok, usia kulitnya lebih cepat dan terlihat kelabu dan kusam.
Merokok bisa menyebabkan penuaan dini sampai 10 hingga 20 tahun, dan membuat kemungkinan kerutan di wajah, terutama di sekitar mata dan mulut menjadi tiga kali lebih besar.
"Begitu anda berhenti merokok, anda akan mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit anda yang disebabkan oleh merokok dan perbaikan pada kulit wajah terjadi," kata Dr Richard Russell.
3. Terkena kanker
Mereka yang tidak setiap hari merokok beranggapan tidak akan terkena kanker. Atau setidaknya kemungkinannya kecil dibanding mereka yang merokok setiap hari.
Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa ada efek signifikan pada DNA di banyak sel di seluruh tubuh bahkan dari orang yang tingkat merokoknya rendah. Periset di Institut Sanger Wellcome Trust menganalisis lebih dari 5.000 DNA kanker untuk melihat bagaimana asap rokok bermutasi di DNA manusia.
Mereka menemukan bahwa hanya merokok empat sampai lima bungkus rokok dalam seumur hidup menyebabkan beberapa mutasi permanen di banyak sel di seluruh tubuh dan sehingga meningkatkan risiko kanker.
Jadi, apakah anda masih senang menyebut diri anda sebagai social smoker?