Tak Hanya di Indonesia, Difteri jadi Perhatian Serius Dunia
- Pixabay
VIVA – Difteri kembali mewabah. Indonesia mendapat serangan difteri sejak Januari 2017 hingga di penghujung tahun ini. Angkanya tidak bisa disepelekan. Kementerian Kesehatan RI mencatat sudah ada 593 laporan kasus dugaan dufteri di 20 provinsi Tanah Air.
Dikutip dari data WHO, kasus difteri sepanjang 2016 di dunia tercatat sebanyak 7097 kasus. Deretan negara di dunia dengan kasus terbanyak yakni India dengan 3380 kasus, diikuti dengan Madagaskar sebanyak 2865 kasus, serta Indonesia sebanyak 342 kasus.
Penyebaran kasus dugaan Difteri di tiga wilayah di Amerika juga turut memprihatinkan. Di Haiti, tercatat mencapai 80 kasus, Venezuela mencapai 123 kasus, dan Brasil hanya satu kasus.
Di Indonesia, data terbaru dari Kemenkes RI, sebanyak 593 dugaan difteri dengan 32 kematian. Fakta lainnya yang ditemukan, yaitu 66 persen kasusnya terjadi pada mereka yang menolak imunisasi.
"Fakta yang kami temukan, 66 persen ada pada mereka yang tidak diimunisasi, 31 persen pada yang tidak imunisasi lengkap, dan tiga persen pada mereka yang imunisasi," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhammad Subuh, dalam temu media, di Gedung P2P, Jakarta, Rabu 6 Desember 2017.
Merespons hal ini, Kementerian Kesehatan melakukan langkah penanganan outbreak response immunization (ORI) dengan rumus 016, atau penyuntikan tiga kali, yakni di bulan 0 (dimulai 11 Desember 2017), lanjut sebulan kemudian, lalu dilanjutkan enam bulan setelahnya. Langkah ini dilakukan pada anak berusia satu hingga 19 tahun.
Subuh berujar, rumah sakit harus memiliki ruang isolasi jika menyetujui untuk merawat pasien difteri. Sebab, difteri bersifat sangat menular. Selain itu, pemberian antibiotik diberikan saat perawatan berlangsung.
"Penanganan difteri harus ditempatkan di ruang isolas,i karena kasusnya yang sangat menular, serta pemberian antibiotik. Sedangkan penggunaan antidifteri serum masih harus sangat selektif karena sulit didapatkan dan harganya mahal," terangnya lagi.
Kunci dari pencegaham difteri ada pada proses imunisasi. Adapun vaksin untuk imunisasi difteri ada tiga jenis, yaitu vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda.
"Imunisasi DPT gratis, ditanggung pemerintah, asal dilakukan di pelayanan kesehatan pemerintah. Pada bayi di bawah satu tahun sebanyak tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak satu bulan," terang Subuh.