Sering Gunakan 3 Kata Ini? Berarti Anda Sedang Stres

Ilustrasi patah hati.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Sebuah studi di Amerika Serikat menemukan ada beberapa kata yang ketika sangat sering diucapkan bisa mengindikasikan bahwa Anda stres.

Menurut sebuah kelompok ahli percakapan, ketika seseorang stres, secara alamiah mereka akan banyak menggunakan kata keterangan seperti 'benar-benar', 'jadi' dan 'sangat'. Dilansir dari laman The Independent, Jumat, 10 November 2017 para peneliti menemukan, mereka juga akan berbicara lebih sedikit.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences itu menguji pola percakapan dari 143 peserta studi, masing-masing menggunakan perekam suara yang dinyalakan selama beberapa menit selama dua hari.

Matthias Mehl, seorang psikolog di University of Arizona, kemudian mentranskrip dan mempelajari rekaman tersebut, mendengarkan setiap kata apapun yang diulang dan ekspresinya.

Dia secara khusus tertarik pada kata ganti dan sifat yang digunakan oleh para peserta.

"Dari kata-kata itu sendiri, mereka tidak memiliki makna apapun, tapi mereka menjelaskan apa yang sedang terjadi," ujar Mehl.

Selanjutnya, dia dan tim ahli genomis menganalisa kadar stres psikologis peserta dengan melihat pada ekspresi gen dalam sel darah putih mereka.

Sebagai tambahan, ia juga mengatakan bahwa orang yang stres lebih cenderung menggunakan kata keterangan. Para peneliti juga menemukan, mereka yang stres relatif lebih sedikit menggunakan kata orang ketiga jamak seperti 'mereka' atau 'milik mereka'.

Para peneliti mengatakan, hal ini kemungkinan karena fakta bahwa orang cenderung fokus pada diri mereka ketika berada di bawah tekanan, dibandingkan memikirkan mereka yang ada di sekeliling mereka.

Peneliti lantas juga menyimpulkan, pola percakapan merupakan adalah indikator stres yang lebih baik dibandingkan penilaian personal para peserta.

David Creswell, seorang psikolog di Carnegie Mellon University in Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, menjelaskan, meski banyak riset telah dilakukan pada subjek stres, tapi mengaitkannya pada pola percakapan merupakan pendekatan yang cukup baru.

Creswell menambahkan, studi ini memegang harapan yang besar untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai bagaimana tekanan psikologis bisa mempengaruhi kesehatan.