Minum Yogurt Tiap Hari Bikin Tubuh Langsing
- Pixabay/ponce_photography
VIVA – Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen probiotik bisa membantu Anda mengurangi berat badan.
Dilansir laman Daily Mail, para peneliti Norwegian menemukan bahwa mengonsumsi minuman yogurt setiap hari, bisa menyebabkan turunnya berat badan sebanyak 0,6 kilogram, setelah konsumsi selama tiga minggu saja.
Temuan ini mendukung serangkaian bukti yang menunjukkan bahwa probiotik yang biasa dikemas dalam bentuk yogurt, yang kini semakin menjadi tren, bisa membantu orang dewasa yang obesitas dalam memangkas bobot tubuhnya.
Kaya akan bakteri hidup, yogurt dipercaya dapat memperbaiki ketidakseimbangan di dalam usus yang mengakibatkan tubuh memecah kalori dan mengubahnya menjadi lemak.
Hasil penelitian yang dibuat oleh para ilmuwan yang berbasis di Vestfold Hospital Trust in Tonsberg, melibatkan 15 penelitian sebelumnya mengenai probiotik dan penurunan berat badan.
Penelitian ini menggunakan data dari 957 orang dewasa yang obesitas, yang melihat pengurangan berat badan setelah meminum yogurt antara 3-12 minggu.
Selain manfaat pada berat badan, para peneliti juga mencatat adanya efek pada Indeks Massa Tubuh, sebuah ukuran lemak tubuh menggunakan berat dan tinggi badan.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Obesity Reviews ini menemukan bahwa konsumsi probiotik selama tiga minggu bisa menghasilkan penurunan 0.27kg pada Indeks Massa Tubuh.
Dalam jurnal tersebut para peneliti menulis bahwa hasil meta analisis mereka menunjukkan pemberian probiotik dalam jangka pendek menghasilkan pengurangan berat badan, Indeks Massa Tubuh, dan persentasi lemak.
Namun, mereka menambahkan, efeknya masih kecil dan penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk mengonfirmasi penemuan awal ini.
Probiotik yang dipercaya dapat menggantikan bakteri jahat dengan bakter baik, telah lama diteliti dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sejumlah studi mengatakan bakteri ini mudah hancur. Panas dan asam di perut bisa membunuh mereka, menyebabkannya tidak efektif bahkan sebelum bisa dicerna.
Pola makan tinggi gula, membuat karbohidrat dan makanan yang diproses menimbulkan kerusakan pada microbiome (campuran sel-sel mikroba dan gen-gen), sehingga menghilangkan bakteri bermanfaat.
Tanpa bakteri baik seperti Firmicutes, bakteri tertentu akan mengekstraksi lebih banyak kalori dari makanan yang kita makan, yang mengakibatkan kenaikan berat badan.
Riset juga mengaitkan kesehatan usus kita dengan serangkaian kondisi yang meliputi depresi, multiple sklerosis, dan rematoid artritis. (asp)