Anak Terlalu Sering Konsumsi Frozen Food, Berbahayakah?

Ilustrasi Makanan Beku
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Di zaman serbapraktis, mengonsumsi frozen food atau makanan beku menjadi pilihan. Selain mudah dan praktis, frozen food biasanya memiliki banyak pilihan sehingga tidak membosankan. 

Namun tahukah Anda jika mengonsumsi frozen food terutama jenis makanan olahan ternyata berbahaya? Apalagi jika dikonsumsi oleh anak-anak. 

Seperti yang dikatakan oleh dokter spesialis gizi klinik dr Diana D Suganda, Mkes, SpGK frozen food dan makanan olahan tidak baik dikonsumsi anak-anak terlalu sering.

"Frozen food biasanya memiliki kadar pengawet tinggi, dan kadar garam yang tinggi. Sedangkan anak dibatasi dalam konsumsi garam secara berlebihan. Dibandingkan dengan menggunakan frozen food lebih baik menggoreng sendiri ayam yang ditepungin itu juga dapat menjadi pengganti dari frozen food," ucapnya ditemui di RS Ibu Anak Asih Jakarta.

Tak terbatas pada jenis makanan olahan saja, banyak yang mempercayai bahwa beberapa jenis makanan beku, misalnya sayuran atau daging dan ikan segar yang dibekukan masih memiliki kandungan nutrisi yang utuh. Karena itu apakah lantas semua frozen food itu buruk?

"Sayuran yang dibekukan pun pasti mengalami penurunan kandungan nutrisinya. (Biasanya) Pada proses pembekuannya menambahkan kandungan sodium atau garam sebagai pengawet, dan trans fatnya juga tinggi yang menyebabkan menyebabkan diabetes, masalah jantung, hingga kanker," ujar Diana.

Ia menambahkan, jika terpaksa sekali-sekali boleh menggunakan sayuran beku untuk tambahan makanan si kecil. Selain itu, ketika membeli frozen food, Diana mengatakan ada tips memilih kualitasnya.

"Cara memilih frozen food yang benar yaitu perhatikan tanggal kedaluwarsanya yang tidak terlalu jauh dari MFD (tanggal produksi). Selain itu juga perhatikan kemasan, pilih yang masih tight vacuum dan tidak ada lubang," ujarnya. (one)