Kapan Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri?
- Pixabay/pexels
VIVA – Kanker payudara masih jadi ancaman serius bagi banyak perempuan dunia, khususnya Indonesia. Bahkan, menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013, kasus kanker payudara mencapai 7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Angka ini bisa diturunkan, salah satunya ialah dengan melakukan deteksi secara dini. Seperti belakangan lewat kampanye Periksa Payudara Sendiri (SADARI) yang belakangan banyak dipromosikan.
Menurut, dr. Riana Rikanti Hakim SpRad (K) Onk, Spesialis Onkologi Radiologi dari Siloam Hospital TB Simatupang, SADARI sendiri bisa dilakukan dengan mudah. Bahkan, Riana mengatakan bahwa hanya perlu meluangkan waktu selama kurang lebih 5 menit untuk melakukan SADARI.
Di samping itu, Riana juga mengungkapkan ada waktu-waktu terbaik untuk melakukan SADARI di rumah. Dia menganjurkan, paling tidak melakukannya selama satu bulan sekali.
"Kalau misalnya masih menstruasi baiknya 7-10 hari sebelum menstruasi. kalau menopause baiknya tetapkan awal atau akhir bulan," ungkap Riana saat ditemui di Siloam Hospital TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin 23 Oktober 2017.
Riana sendiri menjelaskan, saat menstruasi hormon estrogen cenderung tinggi, akibatnya banyak penumpukan di bagian payudara. Hal ini menyebabkan akan sedikit terasa nyeri jika dilakukan pada saat menstruasi.
"Selain itu juga akan lebih nyaman tentunya jika pada saat tidak menstruasi," kata dia.
Riana sendiri menyarankan untuk melakukan SADARI secara rutin setelah menginjak usia 20 tahun. Karena di usia tersebut mempunyai risiko terpapar penyebab kanker yang lebih tinggi.
"Bukannya yang di bawah (usia) itu tidak ada, untuk anak yang menstruasi memang risiko ada, tapi tidak terlalu ganas, jadi memang sampai umur 20 dahulu," ungkap dia.