Berjerawat di Usia Remaja, Cegah Penuaan Dini
- Pixabay/ Kjerstin_Michaela
VIVA – Jerawat menjadi salah satu hal yang sulit dihilangkan dari dunia remaja. Faktanya, sebuah studi menemukan, 50 persen wanita di usia 20-an pernah mengalami wajah yang berjerawat.
Dilansir dari laman Metro.co.uk, jerawat hampir pasti dimiliki oleh mereka yang berusia 20 hingga 30 tahun. Sebuah studi menemukan, 50 persen wanita berusia 20-29 tahun dan 35 persen wanita berusia 30 tahun melaporkan dirinya pernah memiliki wajah berjerawat.
Alasan di balik wajah berjerawat yaitu terdapat tiga faktor. Pertama, wanita seringkali memiliki jerawat yang persisten dimulai sejak usia remaja. Selain itu, jerawat yang bermula di waktu dewasa, sangat jarang terjadi.
"Jerawat baru akan muncul kembali di usia 25 tahun setelah masa remaja terjadi. Kebanyakan, para wanita baru akan mulai berjerawat kembali di usia 25 hingga 35 tahun, bahkan usia 40 tahun sebelum periode pra-menopause," ujar spesialis kosmetik dan kulit, dr. Joshua Zeichner.
Biasanya, jerawat dipengaruhi oleh kadar hormon yang belum stabil. Namun, peran genetik juga bisa memengaruhi proses pertumbuhan jerawat pada kulit wajah. Selain itu, pola makan dan kadar stres turut mengambil andil dalam pertumbuhan jerawat.
Meski begitu, mereka yang berjerawat di usia remaja, memiliki sebuah keuntungan menarik. Sebuah studi menemukan, mereka yang memiliki jerawat di usia remaja, akan memiliki telomeres di usianya mendatang.
Telomeres (bagian ujung DNA) merupakan suatu hal yang berperan untuk menjaga sel kulit untuk mati secara dini. Artinya, mereka yang berjerawat, memiliki kemungkinan untuk mengalami penuaan dini pada kulitnya. Sehingga, tidak heran, wajah terlihat awet muda lebih lama.