Minum Bir Bisa Tingkatkan Kemampuan Bahasa Asing, Benarkah?
- Facebook Suntory Whisky
VIVA – Segelas bir dan kemampuan berbahasa asing menjadi dua hal yang tak saling berhubungan. Namun siapa sangka segelas bir mampu membuat seseorang mahir berbahasa asing?
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa minum satu liter bir dapat membantu Anda mempelajari aksen bahasa baru dengan lebih baik.
Eits, tapi jangan lantas Anda terburu-buru menenggak berliter-liter bir. Karena meskipun terkesan memberikan keuntungan untuk Anda, namun tetap saja periset mengungkapkan menenggak bir dalam jumlah banyak bukanlah hal yang bijak.
Dilansir Indian Express, terlalu banyak mengonsumsi alkohol tentunya mengganggu fungsi kognitif, motorik serta fungsi mental eksekutif, yang mencakup kemampuan mengingat, memperhatikan dan menghambat perilaku yang tidak pantas.
Di lain sisi temuan tersebut menyebutkan bahwa bahwa alkohol juga mampu meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan sosial. Keduanya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa saat berinteraksi dengan orang lain.
"Studi kami menunjukkan bahwa konsumsi alkohol akut mungkin memiliki efek menguntungkan pada pengucapan bahasa asing pada orang-orang yang baru belajar bahasa itu," kata Inge Kersbergen, peneliti dari University of Liverpool.
Dia melanjutkan, bahwa hal itu memberikan beberapa dukungan untuk kepercayaan awam bahwa alkohol dengan dosis rendah dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara dalam bahasa kedua.
Lebih jauh lagi, banyak pembicara bilingual percaya bahwa alkohol dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara dalam bahasa kedua, kata periset dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology.
Untuk penelitian ini, tim tersebut menguji efek dari rendahnya dosis alkohol (460ml) dari 5 persen bir, untuk pria berusia 70 kg - dan mengobservasi peserta untuk berkomunikasi dalam bahasa Belanda.
Peserta yang telah mengkonsumsi alkohol secara signifikan memiliki peringkat pengamat yang lebih baik untuk bahasa Belanda mereka, yang secara khusus lebih baik pengucapannya, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol.
Namun demikian, peneliti juga mengingatkan untuk perlu berhati-hati terhadap implikasi hasil ini sampai tahu lebih banyak tentang apa yang menyebabkan hasil pengamatan. (ren)