Cara Tepat Bersihkan Area Intim, Efektif Cegah Keputihan

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA – Hampir sebagian besar wanita pernah mengalami keputihan. Meski hal itu merupakan kondisi yang terjadi secara alamiah, namun keputihan seringkali mengganggu aktivitas.

Pada beberapa momen tertentu, biasanya wanita mengalami keputihan di area intimnya. Hal itu terjadi, secara alamiah yang dipicu oleh hormon pada tubuh.

"Saat sedang masa subur, biasanya warna cairan keputihan adalah putih bening. Sementara, untuk yang akan menstruasi, warna cairan keputihan cenderung putih agak kental," ujar Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Rino Bonti Tri Hadma Shanti SpOG., kepada VIVA.co.id ditemui di kawasan Senopati, Jakarta.

Dengan momen tertentu itu, kaum wanita sebaiknya mengenali siklus menstruasinya, agar dapat mencegah keputihan yang berlebihan. Bonti menyarankan, untuk mencegah kondisi lembap pada area intim dengan cara mengganti celana dalam atau panty liner lebih sering.

"Panty liner boleh digunakan tapi ganti tiap tiga jam sekali, jangan terlalu lama juga, karena memicu lembab. Selain itu, kalau lagi padat aktivitas, ganti celana dalam tiga kali sehari, serta mengeringkan vagina usai membasuhnya saat buang air," papar Bonti.

Bonti menekankan, agar pemakaian sabun mandi atau bahan kimia berbahaya lainnya bisa dihindari sebisa mungkin pada saat membasuh area intim. Sebab, cairan tertentu bisa memicu alergi dan malah membuat luka di area intim wanita.

"Jaga kebersihan vagina cukup dengan membasuh menggunakan air mengalir dan menggunakan cairan pembersih dengan pH yang sesuai. Hindari penggunaan pembersih vagina yang tanpa indikasi, agar mencegah iritasi dari adanya bahan yang berisiko alergi," paparnya.

Bonti juga merekomendasikan, untuk mencuci pakaian dalam tersendiri dan menjamurnya di tempat terpisah. Serta, gaya hidup yang lebih baik turut berperan dalam memicu keputihan, seperti setia pada satu pasangan.

"Sebaiknya juga ada laci sendiri untuk pakaian dalam. Dan, tidak kalah penting adalah tidak berhubungan seks dengan bebas, atau setia pada satu pasangan, agar mencegah penularan kuman yang bisa memicu keputihan yang abnormal," jelasnya. (asp)