Ini Alasan Ilmiah Mengapa Perempuan Suka Bergosip
VIVA.co.id – Perempuan selama ini kerap disebut lebih menyukai gosip dibanding laki-laki. Sebuah penelitian terbaru juga mengungkap, bahwa perempuan cenderung menggunakan gosip sebagai cara untuk menjatuhkan orang lain atau mendapatkan pria.
Dalam studi yang dimuat dalam jurnal Evolutionary Psychological Science, perempuan juga bergosip lebih sering tentang penampilan perempuan lainnya, sementara pria lebih sering berbicara tentang bagaimana cara menjadi kaya dan memiliki tubuh atletis seperti pesaing mereka.
"Gosip adalah keterampilan sosial yang sangat berevolusi dan taktik kompetisi intraseksual yang terkait dengan preferensi perempuan dan laki-laki yang berevolusi," kata Adam Davis dari University of Ottawa di Kanada.
DIlansir dari laman Indianexpress, para peneliti tersebut mensurvei 290 siswa heteroseksual Kanada antara usia 17 dan 30 tahun dengan tiga kuesioner. Satu mengukur seberapa kompetitif partisipan terhadap anggota jenis kelamin yang sama dengan mereka, terutama dalam hal akses terhadap perhatian calon pasangan.
Kuesioner lain mengukur kecenderungan dan kemungkinan peserta untuk bergosip tentang orang lain, nilai sosial gosip yang dirasakan, dan apakah tidak apa-apa membicarakan orang lain di belakang mereka.
Ditemukan bahwa orang yang kompetitif terhadap lawan jenis mereka memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk bergosip. Mereka juga lebih nyaman dengan berolahraga daripada yang lain.
Perempuan memiliki kecenderungan lebih besar untuk bergosip daripada pria. Mereka berpartisipasi dalam obrolan yang lebih banyak dan menikmatinya lebih jauh lagi.
Nilai Sosial
Perempuan juga melihat gosip memiliki nilai sosial yang lebih besar, yang memungkinkan mereka mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kemungkinan pesaing dalam permainan menemukan pasangan.
Temuan ini memberi bukti bahwa gosip adalah taktik persaingan intraseksual yang sesuai dengan preferensi pasangan perempuan dan pria.
Ini juga mencerminkan berbagai strategi yang digunakan oleh jenis kelamin dalam usaha mereka untuk menemukan pasangan yang sesuai, kata Davis.
"Temuan menunjukkan bahwa gosip sangat terkait dengan persaingan pasangan dan bukan semata-mata produk stereotip gender perempuan yang dapat dianggap merendahkan," ungkap Davis. (ren)