Bahaya Konsumsi Obat Pembesar Alat Vital Ilegal
- pixabay/pexels
VIVA.co.id – Banyak lelaki yang merasa gagah di ranjang, ketika memiliki alat vital ukuran besar. Hanya karena ingin percaya diri di mata pasangan, kebanyakan pria, akhirnya tertarik mengonsumsi obat-obatan, atau jamu untuk meningkatkan ukuran alat vitalnya. Padahal, jika sembarangan, penyakit berbahaya bisa bersarang dalam tubuh.
Salah satu obat pembesar alat vital ilegal baru-baru ini disita oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya, dengan merek Big Penis. Kandungan obat ini diyakini sama dengan obat dan jamu kuat kebanyakan, yakni seldenafil sidrat.
Selain menyita obat kuat ilegal, BPOM Surabaya, juga menyita jamu tradisional ilegal yang disinyalir mampu membangkitkan kejantanan pria, di antaranya, bermerek King Power.
Kepala Seksi Penyidikan BPOM Surabaya, Siti Amanah menjelaskan, seldinafil sidrat sebetulnya terkandung dalam viagra, obat kuat yang dilegalkan. Pada obat, atau jamu seperti yang disita BPOM Surabaya ini, selain karena izin edarnya yang ilegal, dosis atau takaran sildenafilnya juga dinilai tidak terkontrol, sehingga berpotensi merusak kesehatan konsumen.
Seperti diketahui, konsumsi obat kuat mengandung sildenafil dengan dosis yang tak terkontrol bisa menyebabkan pembuluh darah bertumpu di area alat vital pria. Karena itu, alat vital jadi membesar dan tegang dalam waktu lama.
"Tetapi, kan, tidak terkontrol berapa dosis sildenafilnya," kata Siti di sela Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal di kantor BPOM Surabaya, Jawa Timur, Rabu 4 Oktober 2017.
Hal yang perlu diperhatikan, terang Siti, ialah efek samping dari konsumsi obat-obatan intim tersebut. "Nanti kenanya ke pencernaan, ginjal, bahkan bisa ke jantung," katanya.
Itu terjadi, karena dosis sildenafil yang terkandung dalam obat-obatan ilegal ini melebihi rekomendasi dokter.
Siti tidak heran, banyak ditemukan kasus kematian di tempat penginapan akibat konsumsi obat pembangkit kejantanan pria saat akan berkencan. "Apalagi ada yang inginnya cepat berdiri, kemudian minum dua sekaligus, padahal dosisnya tidak karuan. Kalau jantungnya lemah, bisa berhenti dan meninggal dunia," terangnya.
BPOM sendiri gencar melakukan razia obat-obatan ilegal di Surabaya, bersama instansi terkait lainnya. Pada acara Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal, dimusnahkan banyak jenis obat, selain obat kejantanan, juga produk lain seperti produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya.
"Ada banyak sekali barang-barang sitaan kami yang dimusnahkan. Ada obat-obatan, kosmetik, obat dan jamu tradisional, dan ada juga obat kuat. Semuanya (izinnya) tidak terdaftar dan mengandung bahan berbahaya," kata Kepala BPOM Surabaya, Hardiningsih Triyoga.