Salah Pilih Kasur Bisa Picu Saraf Kejepit

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Saraf kejepit merupakan keluhan yang paling sering dialami orang yang di usia antara 40-60 tahun. Kondisi ini dalam istilah medis disebut dengan herniated nucleus pulposus (HNP), yaitu sebuah kondisi di mana terjadi penonjolan pada bantalan tulang sehingga menekan saraf.

Pada kondisi yang sudah parah, saraf kejepit yang tidak tertangani dalam tiga bulan bisa sebabkan kelumpuhan. Pakar nyeri dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan, kelumpuhan akibat saraf kejepit ini tidak bisa diperbaiki lagi.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan saraf kejepit. Faktor utama, kata Mahdian, adalah usia atau penuaan. Namun, di samping itu faktor risiko lain juga bisa memicu timbulnya saraf kejepit, seperti trauma karena kecelakaan atau saat berolahraga.

"Duduk yang terlalu lama juga bisa menyebabkan saraf kejepit karena beban banyak bertumpu di pinggang," kata Mahdian kepada VIVA.co.id.

Selain itu, penggunaan kasur yang tidak tepat atau berkualitas buruk bisa memicu saraf kejepit. Mahdian mengatakan, saat ini masyarakat banyak yang menggunakan kasur jenis spring bed. Tapi, kualitas spring bed yang buruk sering membuat kasur melengkung dan memengaruhi posisi pinggang.

"Dalam waktu enam jam tidur akan menyebabkan sakit. Kasur yang bagus adalah kasur yang permukaannya rata, jadi tulang pinggang tetap terjaga," imbuh Mahdian.

Begitu pun dengan tempat duduk seperti sofa yang terlalu empuk, tidak baik untuk pinggang. Justru kursi yang keras yang bisa membuat posisi duduk tegak yang paling baik untuk pinggang.

"Sofa bisa menyebabkan otot lemah dan gampang sakit pinggang," kata Mahdian menambahkan.