Bahaya Tak Lepas Lensa Kontak saat Berenang

Wanita dengan lensa kontak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Jangan berenang dengan tetap menggunakan lensa kontak jika Anda tidak ingin terkena serangga mata kecil pemakan daging. Bernama ilmiah Acanthamoeba keratitis (AK), parasit itu ditemukan di banyak lautan. Para peneliti memperingatkan, parasit bisa dengan mudah menempel pada lensa kontak.

Punya kemampuan menggali, amoeba ini bisa melakukan penetrasi hingga ke bola mata, sehingga menyebabkan hilang penglihatan total hanya dalam hitungan minggu.

Sebuah analisis dari semua insiden yang tercatat pada 18 tahun terakhir menunjukkan, 86 persen pasien sebelumnya pernah berenang tanpa melepas lensa kontak mereka.

Dilansir laman Daily Mail, beberapa peneliti Australia mengidentifikasi 34 kasus selama masa waktu tersebut, studi ini dipublikasikan di British Journal of Opthalmology.

Sama dengan risiko berenang, yang diketahui merupakan faktor risiko, para ilmuwan juga menggarisbawahi bahwa membersihkan lensa kontak dengan air keran bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Parasit acanthamoeba, yang memangsa bakteri, bisa muncul di segala bentuk air, seperti di kolam renang, kolam air panas, dan bahkan pancuran rumah.

Dari sejumlah kasus yang ada, seperlimanya membutuhkan perawatan bedah. Transplan kornea diberikan pada situasi yang ekstrem untuk benar-benar bisa menghilangkan parasitnya.

Higienitas Buruk

Para dokter bedah mata mengatakan, riset ini sekali lagi didasarkan pada bahaya yang melekat pada pengguna lensa kontak, terutama ketika higienitasnya buruk.

Parasit ini bisa terjebak di antara bola mata dan plastik lensa tanpa ada jalan keluar, sehingga memaksa mereka untuk menggali ke dalam bola mata.

"Mungkin bisa lebih praktis jika tidak melepas lensa kontak sebelum berenang, khususnya ketika Anda ingin menggunakan kacamata renang. Tapi, dari bukti penelitian ini, tidak ada lagi alasan, apakah Anda harus melepaskannya sebelum mencebur, atau pergi ke gym saja," ujar direktur medis London's Focus Clinic, David Allamby.

Di tahun 2009, para ilmuwan di University of Queensland menemukan bahwa kasus AK menjadi dua kali lipat dalam waktu empat tahun, sebagian besar penderitanya melibatkan mereka para pengguna lensa kontak. (ren)