Inovasi Bedah Jantung Terbaru, Minim Sayatan

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay/sbtlneet

VIVA.co.id – Pembedahan pada jantung sudah bukan hal yang baru. Namun, kini pembedahan dengan minim operasi besar, mulai dikembangkan untuk para pasien penderita jantung.

Minimal Invasive Cardiac Surgery (MICS) merupakan salah satu inovasi bedah jantung terbaru. Inovasi bedah ini mengedepankan minimnya irisan atau sayatan pada tubuh serta memperpendek biaya perawatan.

"Irisan pada dada hanya 5 sentimeter dan lama perawatan hanya 3-4 hari. Ini juga memungkinkan pasien melanjutkan aktivitasnya sekitar tiga minggu setelah operasi," ujar spesialis bedah Siloam Kebon Jeruk Jakarta, dr. Hariadi Hasibrata, SpBTKV, dalam media gathering, Kamis, 31 Agustus 2017.

Metode ini sendiri disarankan pada mereka yang memiliki kebocoran pada katup jantung, kelainan jantung kongenital, dan penyempitan bypass. Namun, pemulihannya bisa cepat kembali karena metode ini relatif singkat.

"Dengan menggunakan alat bantu scope berlampu yang bisa dilihat secara langsung atau melalui layar televisi, dokter bedah jantung akan membuka dinding dada sebelah kanan hanya sebesar 5 sentimeter. Jadi pemulihan bekas luka sayatannya bisa cepat," paparnya.

Untuk mendapatkan pembedahan minimal ini, kondisi tubuh pasien tetap harus sesuai standar. Beberapa hal yang mesti diperhatikan pasien, mencakup berat badan serta adanya penyakit lain.

"Sebaiknya metode ini tidak dilakukan pada pasien dengan kondisi tubuhnya yang gemuk dan yang memiliki multi penyakit seperti adanya kelainan pada ginjal atau paru-parunya di samping penyakit jantung yang ia miliki."